Pengembangan peternakan sapi skala rakyat di Merauke belum optimal, kondisi ini perlu diberikan solusi untuk meningkatkan potensi pengembanganya. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan strategi pengembangan peternakan skala rakyat di Kabupaten Merauke melalui metode force field analysis untuk mengetahui arah kebijakan yang tepat. Penelitian dilakukan pada peternakan rakyat sebanyak 60 peternak di tiga distrik yaitu Sota, Semangga dan Kurik. Data diperoleh dari Focus group Discussion (FGD) dan wawancara kepada peternak secara detail dari narasumber inti seperti kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Merauke. Data dianalisis menggunakan metode Force Field Analysis (FFA) berdasarkan ketentuan faktor pendorong (D) dan faktor penghambat (H). Hasil penelitian yang diperoleh bahwa faktor pendorong pengembangan sektor peternakan adalah sumber daya pakan, adanya penerapan teknologi reproduksi, pasar, kemampuan adaptasi ternak, harga jual stabil, dan kelembagaan peternak. Faktor penghambat utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah sumber daya manusia (SDM) peternak, modal usaha, penyakit ternak, mitra peternakan dan pengelolaan limbah kotoran sapi. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa faktor pendorong (D) memiliki nilai lebih kecil dibandingkan dengan faktor penghambat (H), oleh sebab itu rekomendasi kebijakan yang diusulkan adalah menguatkan sistem kelembagaan breeding di setiap distrik, pembentukan balai bibit ternak unggul di Merauke, agar ketersediaan bibit semen beku dan program inseminasi buatan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Copyrights © 2025