Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan produktivitas dan pendapatan petani tebu rakyat (TR) berdasarkan kelompok sumber permodalan, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit komersial, dan modal mandiri. Penelitian dilakukan pada lima wilayah kerja pabrik gula (PG) di Jawa Timur yaitu PG Pradjekan, PG Semboro, PG Kedawoeng, PG Gempolkrep, dan PG Ngadiredjo. Jumlah responden sebanyak 150 petani dipilih secara purposive sampling sebanyak 30 responden per PG. Data dianalisis secara kuantitatif menggunakan pendekatan usahatani dan uji statistik One Way ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa secara umum tidak terdapat perbedaan signifikan dalam produktivitas dan pendapatan antar kelompok sumber permodalan kecuali pada PG Gempolkrep. Pada PG Gempolkrep ditemukan adanya perbedaan signifikan dalam produktivitas tanaman PC (p = 0,001) dan RC (p = 0,003), serta pada pendapatan tanaman PC (p = 0,012) antara pengguna KUR dengan kredit komersial dan mandiri. Pendampingan teknis dan sistem pembiayaan KUR dapat berkontribusi terhadap efisiensi dan hasil usaha tani yang lebih optimal. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya akses pembiayaan formal dan kemitraan kelembagaan untuk dapat meningkatkan kinerja petani TR.
Copyrights © 2025