Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Rakyat (TR) Kategori Tanaman Plant Cane (PC) Pada Lahan Tegal di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur Permadhi, Danang; Riyadi, Sahrul Dwi; Hanani, Nuhfil; Fahriyah, Fahriyah
Indonesian Sugar Research Journal Vol 4, No 2 (2024): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v4i2.132

Abstract

The objectives of this study were: (1) Analyse the technical efficiency (TE) of smallholder sugarcane farming (TR); (2) Analyse the factors that affect TE; and (3) Analyse the profitability of farming using the Sistem Bagi Hasil (SBH) and Sistem Pembelian Tebu (SPT) partnership schemes. This study was conducted in the PG-PG Malang working area with 31 smallholder sugarcane farmers surveyed in the 2022-2023 planting season. The method of measuring technical efficiency uses DEA (Data Envelopment Analysis), tobit regression, and analysis of sugarcane farming in each partnership scheme (SBH and SPT). The results of the analysis showed that the average TE value of TR farming on land was 97% and still had the potential to be increased by 3%. Factors that influence the level of TE are educational variables, family dependents and the role of financial institutions. If the average productivity of TR is 1,308 tonnes/ha, yield 5.11%, sugar price Rp.13,200/kg and sugarcane price Rp.72,000/kg. Then the actual and target average income and RC ratio values obtained in the SBH partnership are respectively Rp.18.17 million/ha (1.26) and Rp.20.41 million/ha (1.30), while in the SPT partnership respectively Rp.18.27 million/ha (1.23) and Rp.20.50 million/ha (1.26). Based on the RC ratio value, the recommended partnership scheme is SBH. However, fluctuations in sugarcane prices need to be considered, for example at the end of the milling season the price can reach Rp.95,000-Rp.100,000 per quintal and it is ensured that the income earned in the SBH scheme is higher than the RC ratio.
Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Rakyat (TR) Kategori Tanaman Plant Cane (Pc) Pada Lahan Tegal Di Wilayah Kerja PG Pradjekan Permadhi, Danang; Hanani, Nuhfil; Fahriyah, Fahriyah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi teknis, faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi teknis dan profitabilitas usahatani tebu dengan skema kemitraan Sistem Bagi Hasil (SBH) dan Sistem Pembelian Tebu (SPT). Penelitian dilakukan di wilayah kerja PG Pradjekan di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan survei pada 31 petani tebu rakyat (TR) pada musim tanam 2022-2023. Pengukuran efisiensi teknis menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), regresi tobit dan analisis usahatani tebu di masing-masing skema kemitraan (SBH dan SPT). Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata nilai ET usahatani TR di lahan tegal sebesar 97% dan masih berpotensi untuk ditingkatkan sebesar 3%. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat ET adalah variebel pendidikan, peran Pabrik Gula peran Lembaga keuangan dan peran Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR). Rerata total biaya aktual dan target (setelah dilakukan upaya efisiensi) usahatani TR pada kemitraan SBH masing-masing secara berurutan sebesar Rp.53,08 juta/ha dan Rp.50,98 juta/ha, sedangkan pada kemitraan SPT masing-masing secara berurutan sebesar Rp.60,12 juta/ha dan Rp.58,02 juta/ha. Rerata total biaya SBH lebih rendah karena memperoleh penerimaan dari tetes. Apabila rerata produktivitas TR sebesar 938 ton/ha, rendemen 8,18%, harga gula Rp.13.200/kg dan harga tebu Rp.72.000/kg. Maka rerata pendapatan aktual dan target yang diperoleh pada kemitraan SBH masing-masing secara berurutan sebesar Rp.21,92 juta/ha dan Rp.24,02 juta/ha, sedangkan pada kemitraan SPT masing-masing secara berurutan sebesar Rp.10,27 juta/ha dan Rp.12,37 juta/ha.
Analisis Komparatif Sumber Modal terhadap Pendapatan dan Produktivitas Tebu Rakyat (TR) di Provinsi Jawa Timur Permadhi, Danang; Riyadi, Sahrul Dwi; Purnama, Septian Maulana; Choirunnisa, Anida Wafa; Wahyuning T., Dwi Yulia; Putri, Sintya Arista
Indonesian Sugar Research Journal Vol 5, No 1 (2025): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v5i1.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan produktivitas dan pendapatan petani tebu rakyat (TR) berdasarkan kelompok sumber permodalan, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit komersial, dan modal mandiri. Penelitian dilakukan pada lima wilayah kerja pabrik gula (PG) di Jawa Timur yaitu PG Pradjekan, PG Semboro, PG Kedawoeng, PG Gempolkrep, dan PG Ngadiredjo. Jumlah responden sebanyak 150 petani dipilih secara purposive sampling sebanyak 30 responden per PG. Data dianalisis secara kuantitatif menggunakan pendekatan usahatani dan uji statistik One Way ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa secara umum tidak terdapat perbedaan signifikan dalam produktivitas dan pendapatan antar kelompok sumber permodalan kecuali pada PG Gempolkrep. Pada PG Gempolkrep ditemukan adanya perbedaan signifikan dalam produktivitas tanaman PC (p = 0,001) dan RC (p = 0,003), serta pada pendapatan tanaman PC (p = 0,012) antara pengguna KUR dengan kredit komersial dan mandiri. Pendampingan teknis dan sistem pembiayaan KUR dapat berkontribusi terhadap efisiensi dan hasil usaha tani yang lebih optimal. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya akses pembiayaan formal dan kemitraan kelembagaan untuk dapat meningkatkan kinerja petani TR.
The Potentials of Bongkar Ratoon and Good Agricultural Practices (GAP) for Sugar Productivity and Self-Sufficiency in Indonesia Ghani, Mohammad Abdul; Wibowo, Dradjad Hari; Mahmudi; Harahap, Iman Yani; Kuswurjanto, Risvan; Widyasari, Titik; Permadhi, Danang; Indriawan, Pugar; Kusumawati, Anna; Nugroho, Reismaya Wanamertan
Sustainability Science and Resources Vol. 8 (2025): Sustainable Science and Resources
Publisher : The Indonesian Forestry Certification Cooperation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55168/ssr2809-6029.2025.8006

Abstract

To attain national sugar self-sufficiency by 2030, the Indonesian government has issued Presidential Regulation No. 40/2023 stipulating acceleration of sugar self-sufficiency and supplies of bioethanol as a biofuel. This paper discusses strategies and practical programs to increase productivity as mandated by the Presidential Regulation, using literature reviews and a gap analysis on secondary data obtained from four demo-plots involving plantation companies and farmers. With a land size ranging from 4.4 to 8.4 hectares, each demo-plot applied bongkar ratoon (replacing ratoon with plant cane) and other key components of sugarcane's Good Agricultural Practices (GAP). They include plant variety and maturity recomposition, correct and timely doses of fertilization and water management. The results show that bongkar ratoon and GAP raise productivity from around 5 tons of sugar/hectare to 8.73 - 20.14 tons of sugar/hectare. While the results show promising potentials, expanding the demo-plots into large scale plantations is not straightforward, requiring comprehensive strategies, programs and action plans, some of which are outlined in this paper for both Holding Perkebunan Nusantara's smallholder- and own-plantations.