Tingkat partisipasi siswa sekolah menengah dalam pendidikan tinggi masih tergolong rendah di Tapanuli khususnya di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Kondisi ini menunjukkan perlunya strategi intervensi yang terarah dan berkelanjutan. Artikel ini mengulas program sosialisasi perguruan tinggi sebagai salah satu pendekatan untuk meningkatkan partisipasi tersebut. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan langsung di sekolah, penyebaran informasi melalui media sosial dan aplikasi WhatsApp, serta pendekatan motivasional berbasis komunitas. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek pemahaman siswa. Pemahaman mengenai jalur masuk perguruan tinggi meningkat dari 30% menjadi 85%, pengetahuan tentang beasiswa dari 25% menjadi 80%, pemahaman terhadap prospek karier dari 20% menjadi 70%, dan minat untuk melanjutkan studi dari 40% menjadi 75%. Selain itu, sebanyak 215 siswa tergabung aktif dalam grup WhatsApp sebagai indikator minat berkelanjutan terhadap pendidikan tinggi, dengan partisipasi konkret pada jalur SNBP (61 siswa), SNBT (30 siswa), dan jalur mandiri (5 siswa). Meskipun program ini menunjukkan perkembangan yang signifikan, beberapa tantangan masih perlu mendapatkan perhatian, seperti rendahnya keterlibatan orang tua, terbatasnya akses informasi di wilayah pedesaan, serta kendala finansial yang dihadapi calon mahasiswa. Sebagai tindak lanjut, disarankan agar program sosialisasi mendatang melibatkan orang tua secara aktif, menyediakan informasi beasiswa secara komprehensif, serta menyelenggarakan pendampingan berkelanjutan guna mendorong peningkatan partisipasi pendidikan tinggi dan memperkuat pembangunan sumber daya manusia di kawasan tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025