Kota Banjar, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor agroindustri kelapa karena luasnya lahan perkebunan dan keberagaman varietas kelapa unggulan seperti kelapa deres dan hybrid. Namun, perencanaan fasilitas agroindustri sering menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan efisiensi produksi dengan keberlanjutan lingkungan serta pelestarian nilai-nilai kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan prinsip-prinsip kearifan lokal dalam perencanaan fasilitas agroindustri kelapa di Kota Banjar. Pendekatan ini melibatkan analisis terhadap pola aktivitas masyarakat lokal, material lokal yang digunakan, dan keterkaitan dengan kosmologi Sunda, yang mencakup konsep Buana Nyuncung, Buana Panca Tengah, dan Buana Larang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif, melibatkan observasi lapangan, dan studi literatur tentang kosmologi tradisi Sunda.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025