Pendidikan matematika di sekolah dasar masih menghadapi tantangan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa, terutama pada materi bilangan bulat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang dipadukan dengan penilaian berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 14 dan SDN 15 Kota Ternate. Metode yang digunakan adalah kuasi-eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design, yang melibatkan dua kelompok: eksperimen (PBL + HOTS) dan kontrol (pembelajaran konvensional). Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memperoleh nilai posttest yang lebih tinggi dan peningkatan hasil belajar yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Uji ANOVA dua arah juga mengungkapkan interaksi signifikan antara model pembelajaran dan jenis penilaian terhadap hasil belajar siswa. Implikasi dari temuan ini adalah bahwa kombinasi PBL dan penilaian HOTS dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa, serta mendukung kebijakan pendidikan yang menekankan pengembangan kompetensi abad ke-21.
Copyrights © 2025