Masa remaja merupakan masa transisi yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesehatan reproduksi, penyalahgunaan NAPZA, kekerasan dan gangguan mental. Remaja di Indonesia memiliki potensi besar, akan tetapi mereka harus menghadapi tantangan seperti minimnya pengetahuan tentang kesehatan dan terbatasnya akses ke layanan kesehatan yang ramah remaja, yang diperburuk oleh stigma dan penilaian negatif dari lingkungan sekitar. Pendekatan konseling sebaya dinilai mampu mengatasi permasalahan remaja, mengingat remaja cenderung lebih terbuka kepada teman sebayanya dibandingan dengan orang tua. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memperkuat kapasitas remaja dalam menyampaikan informasi kesehatan yang akurat, menjadi pendamping yang responsif terhadap permasalahan kesehatan yang dialami teman sebayanya, memiliki kemampuan untuk mengarahkan mereka dalam mengakses layanan kesehatan yang sesuai serta menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan awal bagi temannya yang mengalami permasalahan. Penilaian kegiatan ini dilakukan menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui pelatihan konselor sebaya bagi remaja, dengan metode pretest-posttest, pemberian materi, simulasi peran (roleplay), dan penyusunan rencana tindak lanjut sebagai bentuk komitmen peserta. Hasil posttest menunjukkan bahwa 75% peserta di Kota Pekalongan dan 74,07% peserta di Kabupaten Rembang mengalami peningkatan pengetahuan. Berdasarkan hasil evaluasi melalui pretest dan posttest, dapat disimpulkan bahwa pelatihan konselor sebaya yang diselenggarakan berhasil meningkatkan tingkat pengetahuan para peserta.
Copyrights © 2025