Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh pedagang kaki lima (PKL) pasca relokasi ke Pasar Mini Datah Manuah, Jalan Yos Sudarso, Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan PKL meliputi pemanfaatan media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk promosi, menambah waktu dan lokasi berjualan, serta membangun relasi sosial dengan komunitas pemuda agar lebih dikenal. Strategi ini menunjukkan bahwa para PKL mampu beradaptasi dan tetap berusaha meskipun menghadapi perubahan. Namun, tanpa dukungan pemerintah berupa fasilitas yang memadai dan pelibatan pedagang dalam proses kebijakan, relokasi justru dapat memperburuk kondisi ekonomi mereka. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah dalam penataan kota dengan program pemberdayaan ekonomi agar kebijakan relokasi tidak hanya fokus pada keindahan kota, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan dan keberlangsungan usaha para PKL.
Copyrights © 2025