Kemampuan berpikir kreatif, khususnya fluency, penting dalam memahami konsep sains secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur Fluency dalam Comparative Thinking siswa SMA pada materi Hukum Newton serta menguji validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan subjek 26 siswa kelas XI MIPA. Instrumen berupa lima pertanyaan terbuka dianalisis untuk melihat jumlah ide yang dihasilkan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan fluency siswa masih tergolong rendah hingga sedang, dengan 50% siswa berada dalam kategori rendah, 46% dalam kategori sedang, dan hanya 4% dalam kategori tinggi. Rata-rata fluency score siswa berkisar antara 41% – 58%, dengan Soal 1 memiliki skor tertinggi (58%) dan Soal 4 serta Soal 5 memiliki skor terendah (41%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mudah menghasilkan ide pada konsep yang lebih familiar, sedangkan konsep yang lebih kompleks cenderung menghasilkan jumlah ide yang lebih sedikit. Uji validitas menggunakan korelasi Pearson menunjukkan bahwa seluruh soal memiliki R-hitung R-tabel (0,388), sehingga instrumen dinyatakan valid. Uji reliabilitas dengan metode Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai 1,17, yang berarti instrumen memiliki reliabilitas tinggi dan dapat digunakan kembali dalam penelitian serupa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fluency dalam Comparative Thinking masih perlu ditingkatkan, terutama melalui pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif. Untuk meningkatkan fluency, disarankan strategi diskusi kelompok, penggunaan analogi, latihan berpikir divergen, serta Problem-Based Learning (PBL). Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan dapat memahami Hukum Newton secara lebih mendalam dan aplikatif.
Copyrights © 2025