Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi bakteri paling umum yang dapat memengaruhi berbagai kelompok usia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya (cost-effectiveness) terapi antibiotik pada pasien ISK di rumah sakit berdasarkan kajian literatur terhadap 39 artikel yang diperoleh dari Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect (2015–2024). Penelusuran dilakukan dengan kata kunci “cost-effectiveness analysis”, “infeksi saluran kemih”, dan “antibiotik” menggunakan operator Boolean “AND”. Hasil menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap ISK akibat faktor anatomi dan hormonal, terutama pada usia di atas 56 tahun, dengan durasi rawat inap rata-rata 3–5 hari. Dari analisis, ceftriaxone lebih cost-effective dibandingkan cefotaxime, dengan nilai ACER Rp854.787 vs. Rp963.867. Sebaliknya, levofloxacin lebih efektif tetapi memiliki biaya lebih tinggi dibandingkan cefoperazone. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan antibiotik yang tepat memengaruhi biaya total dan efektivitas terapi pasien secara signifikan. Studi ini merekomendasikan penggunaan antibiotik seperti ceftriaxone dan levofloxacin yang lebih cost-effective untuk pengelolaan ISK di rumah sakit. Rekomendasi ini mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti dalam pengelolaan farmakoekonomi ISK di fasilitas layanan kesehatan.
Copyrights © 2024