Kehidupan setelah kematian merupakan misteri yang tak terpecahkan bagi orang-orang yang belum memahami makna kematian yang sesungguhnya. Isu ini mendorong kita untuk memikirkan tempat jiwa manusia pasca kematian. Atas ketidakmengertian, banyak ritual yang dilakukan keluarga dengan melibatkan pihak rohaniwan untuk membebaskan jiwa almarhum dari dunia orang mati. Fenomena ini telah menjadi ciri khas Gereja AFY, di mana setelah tiga hari almarhum dikuburkan akan dilaksanakan Fananõ Bunga Si Bohou. Keberagaman pemahaman dari para pelayan di Gereja AFY menimbulkan kekeliruan terhadap dogmatika gereja yang berdasarkan pada teologi Lutheran. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menawarkan sebuah kesimpulan kritik evaluatif demi merekonstruksi makna praktik Fananõ Bunga Si Bohou di kalangan jemaat AFY dengan pertimbangan yang utuh terhadap teologi yang Alkitabiah. Fananõ Bunga Si Bohou harus dipertahankan sebagai ciri khas dengan makna bahwa almarhum sudah berada di tempat yang layak bagi dia menurut imannya dan akan dibangkitkan pada saat Kristus Yesus datang kembali.Life after death is an unsolved mistery for people who do not understand the true meaning of death. This issue encourages us to think about the place of the human soul after death. Out of ignorance, many rituals are performed by families with the involvement of clergy to free the soul of the deceased from the world of the dead. This phenomenon has became a characteristic of the AFY Church, where after three day the deceased is buried, the Fananõ Bunga Si Bohou will be held. The diverse understandings of the ministers in the AFY Church have led to miunderstandings of church dogmatics based on Lutheran theology. Using a descriptive qualitative method, this study offers an evaluative critical conclusion in order to reconstruct the meaning of the practice of Fananõ Bunga Si Bohou among the AFY congregation with full consideration of biblical theology. Fananõ Bunga Si Bohou should be maintained as a distinctive featue with the meaning that the deceased is already in a place worthy of him according to his faith and will be resurrected at the return of Christ Jesus.
Copyrights © 2025