Sebagian besar orang memandang bahwa matematika tidak berhubungan dengan kehidupan nyata atau bebas budaya. Namun pandangan ini merupakan pandangan yang keliru karena matematika merupakan produk dari aktivitas manusia. Dalam hal ini terdapat jalan yang menghubungkan antara matematika dengan budaya yang disebut dengan etnomatematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep etnomatematika dan nilai-nilai pendidikan pada aktivitas fundamental di rumah adat Langgar Pusaka, Desa Sapit, Lombok Timur. Rumah adat ini tidak hanya memiliki fungsi budaya dan spiritual tetapi juga memuat berbagai aspek matematika dalam arsitektur, konstruksi, dan aktivitas ritualnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fundamental yang terdapat pada rumah adat Langgar Pusaka mencerminkan konsep-konsep matematika seperti geometri baik pada struktur bangunan dan alat-alat ritual yang digunakan pada prosesi adat, pengukuran, simetri, serta pola bilangan dalam tradisi ritual. Selain itu, aktivitas fundamental yang dilakukan di rumah adat Langgar Pusaka mengandung nilai-nilai pendidikan seperti kerja sama atau gotong royong yang disebut dengan berikuk tinjal, saling menghargai sesama (tindih), tidak berlebihan (semaik), dan bersifat irit (itiq). Kajian ini memiliki potensi untuk dijadikan sebagai sumber belajar matematika dan dapat menjadi referensi dalam mengintegrasikan budaya lokal dengan pembelajaran matematika yang kontekstual di sekolah
Copyrights © 2025