The Independent Curriculum is designed with a strong emphasis on empowering students, aiming primarily to foster their ability to learn independently. This curriculum introduces a novel perspective on the learning process, which is expected to enhance students’ autonomy in learning. Generally, school education is intended to nurture students’ skills so that all educational objectives can be achieved. Independent learning is considered a crucial factor influencing students’ academic success. This research seeks to explore how the implementation of the Independent Curriculum can improve students’ learning independence at SMP Negeri 4 Bandar Lampung. The research employs a descriptive qualitative approach. The participants in this study include the Deputy Head of Curriculum, Islamic Religious Education teachers, and ninth-grade students at SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Preliminary findings from interviews with Islamic Religious Education teachers and classroom observations indicate that teachers seldom utilize diverse teaching strategies or models, resulting in students mostly receiving information passively from teachers. In light of this issue, the researcher intends to investigate the challenges encountered during the learning process and identify potential solutions to promote more effective learning and greater student independence. ABSTRAKKurikulum Mandiri dirancang dengan penekanan kuat pada pemberdayaan siswa, yang terutama bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan mereka dalam belajar secara mandiri. Kurikulum ini memperkenalkan perspektif baru tentang proses pembelajaran, yang diharapkan dapat meningkatkan otonomi siswa dalam belajar. Secara umum, pendidikan sekolah dimaksudkan untuk memelihara keterampilan siswa sehingga semua tujuan pendidikan dapat tercapai. Pembelajaran mandiri dianggap sebagai faktor penting yang memengaruhi keberhasilan akademis siswa. Penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi bagaimana penerapan Kurikulum Mandiri dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa di SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini meliputi Wakil Kepala Kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa kelas IX di SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Temuan awal dari wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam dan observasi kelas menunjukkan bahwa guru jarang menggunakan strategi atau model pengajaran yang beragam, sehingga sebagian besar siswa menerima informasi secara pasif dari guru. Mengingat masalah ini, peneliti bermaksud untuk menyelidiki tantangan yang dihadapi selama proses pembelajaran dan mengidentifikasi solusi potensial untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih efektif dan kemandirian siswa yang lebih besar.
Copyrights © 2025