Dikotomi antara ilmu agama dan ilmu sains dalam sistem pendidikan masih menjadi persoalan fundamental yang memengaruhi paradigma berpikir peserta didik. Pendidikan Agama Islam (PAI) cenderung diajarkan secara normatif-teologis, sementara sains bersifat empiris-objektif, yang sering kali menyebabkan terjadinya pemisahan antara nilai dan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, integrasi antara PAI dan sains menjadi kebutuhan strategis untuk menciptakan sistem pendidikan yang holistik, spiritual, dan rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis model integrasi yang dapat digunakan dalam pendidikan Islam agar mampu menyatukan aspek keimanan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research), dimana data diperoleh dari berbagai literatur akademik dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa model integrasi yang dapat diterapkan, antara lain model integratif-paralel, integratif-tematik, dan integrasi transdisipliner. Masing-masing model tersebut memiliki pendekatan berbeda dalam menyatukan nilai-nilai Islam dengan substansi sains, baik melalui struktur kurikulum maupun pendekatan pembelajaran. Kesimpulannya, integrasi antara PAI dan sains tidak hanya memungkinkan pembelajaran yang lebih menyeluruh dan bermakna, tetapi juga membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan etis.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025