Menurut data dari Kemenkes RI, prevalensi penderita kanker di Indonesia tercatat bahwa kasus tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 pendudu. Tingginya tingkat terjadinya kanker payudara menyebabkan tidak sedikit penderita kanker payudara yang berujung pada kematian. Utuk mencegah terjadinya kanker payudara, salah satu metode deteksi dini yang sangat dianjurkan adalah Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Pentingnya pengetahuan tentang SADARI akan mempengaruhi sikap wanita tentang pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri guna mencegah risiko kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri. Metode penelitialn yalng digunalkaln aldallalh Quasi Eksperimen dengaln pretest posttest one group design. Pupulasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di SMAN 8 Garut sebanyak 240 orang. Besar sampel dihitung berdasarkan rumus Slovin sebanyak 70 siswi dengan menggunakan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang sudah di uji validitas dan reliabilitas. Analisis data yang digunakan adalah uji paired T-test, yaitu untuk menguji hipotesis dua sampel yang berpasangan. Rata-rata pengetahuan remaja sebelum diberikan penyuluhan sebesar 14,61 dan sikap sebesar 34,99 sedangkan setelah diberikan penyuluhan sebesar 20,44 dan sikap sebesar 45,21. Hasil bivariat menunjukkan p-value pengetahuan sebesar 0,000 dan sikap sebesar 0,000. Pemberian penyuluhan kesehatan terbukti efektif terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang SADARI. Diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan pengetahuan keluarga atau masyarakat khususnya remaja dalam mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri.
Copyrights © 2025