Penelitian ini mengkaji signifikansi budaya, sejarah, dan ekologis Bukit Bulek di Nagari Taram, Sumatera Barat, sebagai warisan geografis dan identitas lokal masyarakat Minangkabau. Dengan metode kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, studi ini mengungkap peran Bukit Bulek sebagai simbol kosmologi, navigasi, dan ketahanan budaya. Analisis menunjukkan bahwa Bukit Bulek tidak hanya menjadi penanda geografis berbentuk tabung unik dengan lereng vertikal, tetapi juga menyimpan narasi mitos seperti legenda kuda bersayap emas dan kaitan simbolis dengan kisah Nabi Nuh. Sejarahnya mencerminkan pergeseran spiritual dari praktik animisme pra-Islam ke fungsi simbolis pasca-Islamisasi, meski nilai sakralnya tetap melekat dalam memori kolektif. Secara ekologis, bukit ini berperan dalam menjaga keseimbangan hidrologi dan biodiversitas, didukung vegetasi endemik dan aliran sungai sekitar. Studi ini juga menekankan potensi Bukit Bulek sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan yang dapat meningkatkan ekonomi lokal sekaligus melestarikan warisan. Implikasi penelitian menyerukan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk memadukan pelestarian budaya, edukasi sejarah, dan konservasi lingkungan. Temuan ini memperkaya wawasan tentang interaksi manusia-alam dalam konteks lokal dan relevansinya dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Copyrights © 2025