Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan inovasi kemendikbud untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Namun, dalam praktiknya, tidak semua guru mampu memanfaatkan platform ini secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam penggunaan PMM serta upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang berfokus pada guru PAI di SMP Negeri 01 OKU. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI menghadapi sejumlah kendala, baik teknis maupun non-teknis. Kendala teknis meliputi gangguan jaringan, sertifikat pelatihan yang tertunda, dan sistem PMM yang terkadang tidak responsif. Sedangkan kendala non-teknis mencakup kurangnya pelatihan mengenai fitur bukti karya saya, keterbatasan waktu, keterbatasan penguasaan teknologi, usia lanjut, serta minimnya referensi dalam memahami materi PMM. Meskipun demikian, guru tetap berupaya untuk saling berbagi informasi, mengikuti pelatihan mandiri secara bertahap, dan berdiskusi antar teman sejawat. Kesimpulannya, optimalisasi penggunaan PMM memerlukan dukungan menyeluruh dari pihak sekolah, baik peningkatan literasi digital, serta penyediaan pelatihan yang berkelanjutan dan menyentuh seluruh fitur PMM secara menyeluruh.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025