Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan angka kejadian 131,8 per 100.000 penduduk (WHO, 2023). Penanganan stroke iskemik akut yang optimal harus dilakukan dalam waktu ? 4,5 jam sejak onset, dengan pemberian terapi trombolitik (rtPA) idealnya dalam waktu ? 60 menit sejak pasien tiba di instalasi gawat darurat (door-to-needle time/DTN). Namun, di IGD RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, waktu DTN tahun 2021 masih mencapai 91 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memperbaiki alur penanganan pasien code stroke guna mempercepat waktu pemberian rtPA. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif berbasis Six Sigma melalui tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara tenaga medis, dan telaah rekam medis tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi terhadap sembilan titik proses pada lima fase utama—triase, pendaftaran, pemeriksaan penunjang, konsultasi DPJP, dan keputusan rtPA—berhasil menurunkan waktu DTN menjadi 40 menit pada triwulan IV tahun 2023. Penurunan ini melampaui standar pelayanan yang ditetapkan (<60 menit), menandakan keberhasilan reformasi alur penanganan stroke. Implikasi penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem code stroke terstruktur dan berbasis monitoring waktu efektif dalam meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan stroke akut serta menurunkan risiko kecacatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025