Perusahaan pertambangan batubara merupakan tiga besar kontributor bagi perekonomian nasional setelah sektor perdagangan dan eceran serta sektor pertanian dan peternakan. Perusahaan pertambangan batu bara menunjukkan tren negatif pada capaian pengembalian aset atau return on assets (ROA) terutama pada tahun 2021 sebagai puncak yang dialami. Hal ini tidak lain dan tidak bukan dikarenakan oleh pandemi Covid-19 yang sedang merebah dan mengakibatkan banyak sektor perusahaan mengalami kemunduran akibat aturan pembatasan wilayah yang diberlakukan. Mengisyaratkan bahwa mayoritas perusahaan gagal dalam mencapai tingkat pengembalian aset secara maksimal melainkan banyak perusahaan mengalami kerugian pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh efisiensi operasional, perputaran modal kerja, dan perputaran aset pada tingkat pengembalian aset dari perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018-2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini adaah regresi data panel yang menggabungkan data time series yaitu tahun 2018-2022 dan data cross section berupa 16 perusahaan kemudian dilakukan uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengembalian aset (ROA). Sedangkan perputaran modal kerja (WCTO) dan perputaran aset total (TATO) berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengembalian aset (ROA).
Copyrights © 2025