Industri hulu minyak dan gas di Wilayah Kerja (WK) Sumatera berkontribusi sekitar 25% terhadap produksi minyak nasional. Namun, lapangan mature di WK ini menghadapi tantangan tingginya water cut (>90%) dan penurunan produksi minyak, yang mengurangi efisiensi operasional dan membebani kapasitas pengolahan air buang. Sementara itu, fasilitas seperti shipping line menjadi idle akibat penurunan produksi. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan fasilitas idle tersebut untuk dialihfungsikan menjadi jaringan pipa pembuangan air buang guna mendukung keberlanjutan operasi.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi alih fungsi fasilitas idle shipping line, menjadi jalur pengaliran air buang yang dapat mendukung keberlanjutan produksi minyak. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis SWOT untuk mengevaluasi faktor-faktor internal dan eksternal, Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas solusi teknis, serta analisis keekonomian untuk mengukur kelayakan finansial menggunakan indikator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit-Cost Ratio (BCR). Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, serta analisis laporan teknis yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengalihan fungsi shipping line menjadi jaringan pipa pembuangan air buang ke laut memberikan kontribusi terhadap peningkatan kapasitas pengelolaan air, pengurangan bottleneck produksi, dan nilai keekonomian yang positif. Implikasinya, strategi ini dapat mendukung kelangsungan produksi minyak di WK Sumatera secara lebih efisien dan ramah lingkungan.
Copyrights © 2025