Latar Belakang: Berdasarkan data UNICEF tahun 2022 prevalensi kejadian stunting di dunia adalah 22,3%, dimana terdapat 148,1 juta anak yang mengalami stunting. Salah satu faktor yang berhubungan langsung dengan stunting yaitu asupan zat gizi baik makro (energi dan protein) maupun mikro (zink dan kalsium) nutrient yang tidak memadai, serta penyakit infeksi.Variasi makanan yang dibutuhkan oleh tubuh harus mengandung lima komponen (kelompok) penting yang meliputi karbohidrat sebagai sumber energi, protein sebagai pembangun sel, lemak sebagai pembangun, vitamin dan mineral. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan variasi makanan pada usia 6-59 bulan dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Anjir Muara. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sasaran penelitian ibu balita usia 6-59 bulan dengan stunting sebanyak 31 orang, menggunakan teknik total sampling dan uji analisis Fisher Exact. Hasil: Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan status gizi balita pendek sebanyak 22 orang (71%) dan status gizi balita sangat pendek sebanyak 9 orang (29%). Analisis Bivariat menggunakan Uji Fisher Exact (p = 0,012 < 0,05). Simpulan: Ada hubungan variasi makanan pada usia 6-59 bulan dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Anjir Muara. Dengan adanya hasil penelitian ini hendaknya tenaga kesehatan lebih giat lagi dalam melakukan penyuluhan khususnya tentang variasi makanan pada balita.
Copyrights © 2025