Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Determinan Pemilihan Tempat Persalinan oleh Ibu Bersalin Lisda Handayani; Elvine Ivana Kabuhung; Yunita Afriani
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 6, No 1: Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v6i1.86

Abstract

ABSTRACTBackground : One reason why maternal mortality rate still high is deivery not at health care facilities. Information of north tapin health center said there had been 470 delivery and while non health facilities about 43,2 %. For which figures obtained conclude that delivery in Tapin did not reach target years 2016 who was targeted delivery service at health facilities appropriate standard 100 %.Objective : analysis determinant factors of delivery election at North Tapin central public health.Methods : Quantitative researched by approach cross sectional, taken by total sampling about 62 delivered in january 2017 .The stastik used chi square and simple logistic regression.Result : there are 43,5 % mother who has deivery at health care facilities, while non health care facilities are 56.5 %. Correlation factors of cultural (p value = 0,000), ANC (p value = 0,001), knowledge (p value = 0,000), delivery fees (p value = 0,001), income (p value = 0,154), access to health care facilities (p value = 0,315), and support family (p value = 0,411). Dominant determine factors of delivery selection is delivery fee (p=0,008, OR=11,712).Conclusion : bivariate analysis result shown there are relation between cultural factors , a pregnancy , knowledge , and the delivery fee with selection of delivery at haealth care facilities. The most dominant determine is delivery fees.Keywords : delivery , culture , ANC, knowledge , income , delivery fee , access healt care , support family.INTISARILatar Belakang : Salah satu indikator persalinan bersih dan aman adalah pertolongan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes). Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan tahun 2016 menyatakan target persalinan sesuai standar adalah 100%, sedangkan data Puskesmas tapin Utara menyebutkan persalinan di faskes sebesar 56,8% dan non faskes Sebanyak 43,2%. Dari data yang didapat disimpulkan bahwa persalinan di wilayah puskesmas Tapin Utara belum mencapai target SPM bidang kesehatan.Tujuan : Menganalisis determinan pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin diwilayah puskesmas Tapin Utara.Metode : Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan tekhnik total sampling sebanyak 62 ibu bersalin selama januari 2017. Analisis bivariat digunakan Uji chi square dan analisis multivariat regresi lostik berganda.Hasil : Gambaran pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin diwilayah puskesmas tapin utara adalah ibu bersalin di faskes (43,5%) dan non faskes (56,5%). Determinan pemilihan tempat persalinan adalah budaya (p=0,000), Pemeriksaan Kehamilan (p=0,001), pengetahuan(p=0,000), dan Biaya persalinan (p=0,001), sedang yang bukan merupakan determinan pemilihan tempat persalinan adalah pendapatan (p=0,154), akses ibu ke faskes (p=0,207) dan dukungan keluarga (p=0,439). Determinan paling dominan adalah biaya persalinan (p=0,008, OR=11,712).Simpulan : Determinan pemilihan tempat persalinan di wilayah puskesmas tapin utara adalah budaya, pemeriksaan kehamilan, pengetahuan dan biaya sedangkan yang bukan determinan adalah pendapatan, akses ke faskes dan dukungan keluarga. Determinan paling dominan adalah biaya persalinan.Kata kunci : Tempat Persalinan, Budaya, Pemeriksaan Kehamilan, Pengetahuan, Pendapatan, Biaya Persalinan, Akses ibu ke Faskes dan dukungan keluarga.
Determinan Pemilihan Tempat Persalinan oleh Ibu Bersalin Lisda Handayani; Elvine Ivana Kabuhung; Yunita Afriani
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 6, No 1: Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.715 KB) | DOI: 10.36307/jik.v6i1.86

Abstract

ABSTRACTBackground : One reason why maternal mortality rate still high is deivery not at health care facilities. Information of north tapin health center said there had been 470 delivery and while non health facilities about 43,2 %. For which figures obtained conclude that delivery in Tapin did not reach target years 2016 who was targeted delivery service at health facilities appropriate standard 100 %.Objective : analysis determinant factors of delivery election at North Tapin central public health.Methods : Quantitative researched by approach cross sectional, taken by total sampling about 62 delivered in january 2017 .The stastik used chi square and simple logistic regression.Result : there are 43,5 % mother who has deivery at health care facilities, while non health care facilities are 56.5 %. Correlation factors of cultural (p value = 0,000), ANC (p value = 0,001), knowledge (p value = 0,000), delivery fees (p value = 0,001), income (p value = 0,154), access to health care facilities (p value = 0,315), and support family (p value = 0,411). Dominant determine factors of delivery selection is delivery fee (p=0,008, OR=11,712).Conclusion : bivariate analysis result shown there are relation between cultural factors , a pregnancy , knowledge , and the delivery fee with selection of delivery at haealth care facilities. The most dominant determine is delivery fees.Keywords : delivery , culture , ANC, knowledge , income , delivery fee , access healt care , support family.INTISARILatar Belakang : Salah satu indikator persalinan bersih dan aman adalah pertolongan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes). Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan tahun 2016 menyatakan target persalinan sesuai standar adalah 100%, sedangkan data Puskesmas tapin Utara menyebutkan persalinan di faskes sebesar 56,8% dan non faskes Sebanyak 43,2%. Dari data yang didapat disimpulkan bahwa persalinan di wilayah puskesmas Tapin Utara belum mencapai target SPM bidang kesehatan.Tujuan : Menganalisis determinan pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin diwilayah puskesmas Tapin Utara.Metode : Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan tekhnik total sampling sebanyak 62 ibu bersalin selama januari 2017. Analisis bivariat digunakan Uji chi square dan analisis multivariat regresi lostik berganda.Hasil : Gambaran pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin diwilayah puskesmas tapin utara adalah ibu bersalin di faskes (43,5%) dan non faskes (56,5%). Determinan pemilihan tempat persalinan adalah budaya (p=0,000), Pemeriksaan Kehamilan (p=0,001), pengetahuan(p=0,000), dan Biaya persalinan (p=0,001), sedang yang bukan merupakan determinan pemilihan tempat persalinan adalah pendapatan (p=0,154), akses ibu ke faskes (p=0,207) dan dukungan keluarga (p=0,439). Determinan paling dominan adalah biaya persalinan (p=0,008, OR=11,712).Simpulan : Determinan pemilihan tempat persalinan di wilayah puskesmas tapin utara adalah budaya, pemeriksaan kehamilan, pengetahuan dan biaya sedangkan yang bukan determinan adalah pendapatan, akses ke faskes dan dukungan keluarga. Determinan paling dominan adalah biaya persalinan.Kata kunci : Tempat Persalinan, Budaya, Pemeriksaan Kehamilan, Pengetahuan, Pendapatan, Biaya Persalinan, Akses ibu ke Faskes dan dukungan keluarga.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2014 Ahmad Syahlani; Elvine Ivana Kabuhung; Fitria Wulandari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.736 KB)

Abstract

Latar Belakang:Kesehatan reproduksi wanita yang mengalami masalah adalah salah satunya mioma uteri yang insidensinya terus mengalami peningkatan. Di RSUD Ulin Banjarmasin pada tahun 2010 terdapat 101 kasus mioma uteri, tahun 2011 136 kasus, 2012 menurun menjadi 97, 2013 meningkat lagi menjadi 133 kasus serta untuk tahun 2014 132 kasus dengan mioma uteri. Tingginya angka untuk kejadian penyakit ini yang sering tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteri. Tujuan: Mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteri Di Ruang PoliKandungan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin tahun 2014.Metode: Penelitian yang digunakan yaitu penelitian survei analitik dengan metode pendekatan Case Control. Populasi adalah seluruh penderita ginekologi yang tercatat di buku register ruang Poliklinik Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2014. Sampel ibu yang menderita penyakit mioma uteri yaitu 132 orang dan menentukan control dengan SimpleRandom Sampling yaitu 264 penderita selain Mioma Uteri. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).Hasil: Berdasarkan analisis data hubungan umur dengan kejadian Mioma Uteri didapatkan ρ sebesar 0,002. Nilai ρ tersebut lebih kecil dari 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara umur dengan Mioma Uteri. Analisis data hubungan paritas dengan kejadian Mioma Uteri didapatkan nilai ρ sebesar 0,041. Nilai ρ tersebut lebih kecil dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian Mioma Uteri. Analisis data hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian Mioma Uteri didapatkan nilai ρ sebesar 0,001. Nilai p tersebut lebih kecil dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kejadian Mioma Uteri.Simpulan: Ada hubungan antara umur, paritas dan indeks massa tubuh dengan kejadian Mioma Uteri. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel dari faktor-faktor yang lain.Kata Kunci: Umur, paritas, indeks massa tubuh, mioma uteri.
PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN Desilestia Dwi Salmarini; Elvine Ivana Kabuhung; Reni Ovilla Yulianti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.318 KB)

Abstract

Latar Belakang Masalah. Banyak anggapan ibu-ibu bahwa bayi yang diberikan susu formula akan lebih sehat dan gemuk dibandingkan yang diberikan ASI Ekslusif. Obyek dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berumur enam bulan pengguna ASI Ekslusif dan ASI Tidak Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan bayi pengguna ASI Ekslusif dengan ASI Tidak Ekslusif.Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan retrospektif untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan berat badan bayi pengguna ASI Ekslusif dengan Tidak Ekslusif.Pembahasan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji statistik Independent Sampel T-test didapatkan p (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, terdapat perbedaan antara berat badan bayi pengguna ASI Ekslusif Dengan ASI Tidak Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin. Saran dari hasil penelitian yaitu bagi petugas kesehatan lebih meningkatkan pemberian informasi tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif kepada bayi melalui penyuluhan diberbagai kesempatan dan sosialisasi di posyandu maupun puskesmas.Kata kunci: Berat Badan Bayi, Pengguna ASI Eksklusif, Pengguna ASI Tidak Eksklusif.
Determinan Pemilihan Tempat Persalinan di Puskesmas Tapin Utara Lisda Handayani; Elvine Ivana Kabuhung; Yunita Afriani
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.753 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.406

Abstract

Latar Belakang : Salah satu indikator persalinan bersih dan aman adalah pertolongan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes). Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan tahun 2016 menyatakan target persalinan sesuai standar adalah 100%, sedangkan data Puskesmas tapin Utara menyebutkan persalinan di faskes sebesar 56,8% dan non faskes Sebanyak 43,2%. Dari data yang didapat disimpulkan bahwa persalinan di wilayah puskesmas Tapin Utara belum mencapai target SPM bidang kesehatan. Tujuan : Menganalisis determinan pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin diwilayah puskesmas Tapin Utara.Metode : Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel  dengan tekhnik total sampling sebanyak 62 ibu bersalin selama januari 2017. Analisis bivariat digunakan Uji chi square dan analisis multivariat regresi lostik bergandaHasil : Gambaran pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin diwilayah puskesmas tapin utara adalah ibu bersalin di faskes (43,5%) dan non faskes (56,5%). Determinan pemilihan tempat persalinan adalah budaya (p=0,000), Pemeriksaan Kehamilan (p=0,001), pengetahuan(p=0,000), dan Biaya persalinan (p=0,001), sedang yang bukan merupakan determinan pemilihan tempat persalinan adalah pendapatan (p=0,154), akses ibu ke faskes (p=0,207) dan dukungan keluarga (p=0,439). Determinan paling dominan adalah biaya persalinan (p=0,008, OR=11,712).Simpulan : Determinan pemilihan tempat persalinan di wilayah puskesmas tapin utara adalah budaya, pemeriksaan kehamilan, pengetahuan dan biaya sedangkan yang bukan determinan adalah pendapatan, akses ke faskes dan dukungan keluarga. Determinan paling dominan adalah biaya persalinan.Kata kunci : Tempat Persalinan, Budaya, Pemeriksaan Kehamilan, Pengetahuan, Pendapatan, Biaya Persalinan, Akses ibu ke Faskes dan dukungan keluarga.                                                  Abstract:Background : Maternal mortality rate still high because delivery is not at health facilities. Information of north tapin central public health said there had been 470 delivery and while non health facilities about 43,2 % .For which figures obtained concludea that delivery in district tapin not reached target public health years 2016 who was targeted delivery service at health facilities appropriate standard 100 % service. Objective : analysis determinant factors relating to the selection of the place of birth in the puskesmas Tapin utara.Methods : Quantitative research by approach cross sectional . Sampling used total sampling about 62 delivered in january 2017 .The stastik used is chi square and regression lostik simple.Result : there are 43,5 % mother who has deivery  at health care  facilities, while the non health care  facilities are 56.5 %. Correlation factors of  cultural deals namely p = 0,000 value , the anc p = 0,001 value , p value knowledge = 0,000 , delivery fees p = 0,001 value , p income = 0,154 value , mother access to health care facilities p = 0,315 value , and support the family p = 0,411 value .Value the ordi highest of the results of the test stastik safinat logistic regression simple namely the cost factor of 11,712 childbirth.Conclusion : The result of 7 factor in some 4 factors that there are dealing with the selection namely the delivery: cultural factors , a pregnancy , knowledge , and the delivery fee .The cost factor a factor most dominant dealing with the selection the delivery Keywords : The delivery , culture , pregnancy, knowledge , income , the delivery fee , access health care, support by family
Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Media Urine Elvine Ivana Kabuhung; Novalia Widiya Ningrum
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.117 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks merupakan salah satu keganasan yang terjadi pada wanita. Kanker serviks umumnya terdeteksi pada stadium lanjut karena kurangnya keinginan untuk mendeteksi secara dini. Kanker serviks dapat disembuhkan jika terdeteksi pada stadium awal. Deteksi dini kanker serviks dilakukan melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan Pap Smear. Namun wanita tidak mau melakukan pemeriksaan tersebut karena merasa malu, sakit, dan biaya mahal. Deteksi dini kanker serviks perlu dikembangkan dengan menggunakan cara pemeriksaan yang lebih mudah dan tidak menimbulkan perasaan malu yaitu melalui media urin.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil pemeriksaan urin pada wanita yang telah dilakukan pemeriksaan Pap Smear.Metode Penelitian: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan mendeskripsikan hasil pemeriksaan laboratorium urin pada 30 orang wanita.Hasil Penelitian: Dari 30 orang wanita yang dilakukan pemeriksaan Pap Smear didapatkan hasil 20 orang dengan serviks normal dan 10 orang dengan serviks bermasalah. Pada 10 orang wanitadengan serviks bermasalah ini didapatkan leukosit positif 3 (40%) dan bakteri positif 1 (60%).Simpulan: Peningkatan leukosit dalam urin memberikan indikasi terjadinya permasalahan keseahatan yang terdeteksi melalui urin. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel penelitian yang lebih spesifik untuk mendeteksi kanker serviks melalui urin yaitu dengan tes DNA Virus HPV.Kata Kunci: Kanker Serviks, UrineAbstract Background: Cervical cancer is one of the malignancies that occur in women. Cervical cancer is generally detected at an advanced stage due to a lack of desire to detect it early. Cervical cancer can be cured if detected at an early stage. Early detection of cervical cancer is done through IVA examination (Visual Inspection with Acetic Acid) and Pap Smear. But women do not want to do the examination because they feel embarrassed, sick, and expensive. Early detection of cervical cancer needs to be developed by using a method of examination that is easier and does not cause embarrassment, namely through the media of urine.Research Objectives: This study aims to describe the results of urine examination in women who have had a Pap smear examination.Research Methods: The approach used in this study is a quantitative approach by describing the results of laboratory urine tests in 30 women.Reseach Result: Of the 30 women who had a Pap smear, 20 people with normal cervix and 10 people with a problem with the cervix were found. In 10 women with this problematic cervix 3 positive (40%) leukocytes and 1 positive bacteria (60%) were found.Conclusion: Increased leukocytes in the urine give an indication of the occurrence of health problems detected through urine. Future studies can use more specific research variables to detect cervical cancer through urine, namely by testing the HPV Virus DNA.Keywords: Cervical cancer, Urine
HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANTA TAHUN 2016 Elvine Ivana Kabuhung; Laurensia Yunita; Rusmiati Sinaga
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.057 KB)

Abstract

Latar Belakang: Salah satu penyebab tingginya angka kematian maternal dan perinatal di Indonesia dan negara-negara berkembang adalah akibat partus lama. Senam hamil adalah salah satu cara untuk mengatasi partus lama yaitu dapat memperkuat kontraksi, melenturkan jalan lahir dan mengatur pernafasan pada saat persalinan. Di Puskesmas Tanta sudah dilaksanakan senam hamil dan masih ditemukan persalinan tidak normal dan kebanyakan akibat kala II lama hal ini disebabkan ibu bersalin ini tidak melaksanakan senam hamil.Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan senam hamil dengan persalinan pada ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Tanta Tahun 2016Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan retrospektif. Sampel yang digunakan sebanyak 212 ibu bersalin dengan teknik acak sederhana sistematis (sistematik simple random sampling). Data yang digunakan adalah data sekunder dengan uji chi-square.Hasil Penelitian: Nilai p value 0,000 α=0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan senam hamil dengan persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas Tanta Tahun 2016. Ibu yang melakukan senam hamil sebagian besar mengalami persalinan normal dibandingkan ibu yang tidak melakukan senam hamil dan kebanyakan mengalami kala II lama.Simpulan: Dengan melakukan senam hamil cenderung akan mengalami persalinan normal karena sudah mendapat latihan gerakan penguatan otot-otot yang berhubungan dengan jalan lahir, mengetahui teknik-teknik pernafasan dan kapan waktunya mengedan sehingga disarankan semua ibu hamil rutin melakukan senam hamil untuk memperlancar proses persalinan.Kata Kunci : Senam Hamil,Persalinan
Efektivitas Penggunaan Media Kalender Fungsional terhadap Peningkatan Kepatuhan Penggunaan Obat Secara Mandiri pada Pasien Hipertensi Mahdiaty Mahdiaty; Iwan Yuwindry; Elvine Ivana Kabuhung
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 8, No 1 (2021): Februari
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v8i1.2984

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Pemberian media kalender fungsional dapat meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi dalam meminum obat. Kepatuhan merupakan faktor penting dalam keberhasilan program pengobatan hipertensi. Berbagai macam kondisi dan komplikasi penyakit, kecacatan dan kematian dapat dicegah melalui pengontrolan perilaku dan kepatuhan dalam terapi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dari media kalender fungsional sebagai peningkatan kepatuhan secara mandiri pada pasien hipertensi di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan non-randomized pretest-posttest control group design. Populasi dan sampel adalah pasien hipertensi yang tidak patuh terhadap terapi hipertensi di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2020 dengan jumlah sampel 32 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode non-probality. Pengumpulan data menggunakan skala kepatuhan MMS-8 dan data dianalisis dengan uji wilcoxon. Kepatuhan pasien hipertensi sebelum mendapatkan media kalender fungsional termasuk kategori rendah dan kepatuhan pasien hipertensi sesudah mendapatkan media kalender fungsional mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan p-value 0,01 lebih kecil dari dari 0,05 yang artinya ada peningkatan kepatuhan minum obat pasien hipertensi dengan pemberian media kalender fungsional. Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini yaitu terdapat perbedaan kepatuhan minum obat sebelum dan sesudah mendapatkan media kalender fungsional.
Determinan Pemilihan Tempat Persalinan Oleh Ibu Bersalin Lisda Handayani; Elvine Ivana Kabuhung; Yunita Afriani
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Science)
Publisher : Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/90cz0628

Abstract

Background : One reason why maternal mortality rate still high is deivery not at health care facilities. Informationof north tapin health center said there had been 470 delivery and while non health facilities about 43,2 %. For whichfigures obtained conclude that delivery in Tapin did not reach target years 2016 who was targeted delivery serviceat health facilities appropriate standard 100 %Objective : analysis determinant factors of delivery election at North Tapin central public healthMethods : Quantitative researched by approach cross sectional, taken by total sampling about 62 delivered in january 2017 .The stastik used chi square and simple logistic regressionResult : there are 43,5 % mother who has deivery at health care facilities, while non health care facilities are 56.5%. Correlation factors of cultural (p value = 0,000), ANC (p value = 0,001), knowledge (p value = 0,000), deliveryfees (p value = 0,001), income (p value = 0,154), access to health care facilities (p value = 0,315), and support family (p value = 0,411). Dominant determine factors of delivery selection is delivery fee (p=0,008, OR=11,712).Conclusion : bivariate analysis result shown there are relation between cultural factors , a pregnancy , knowledge, and the delivery fee with selection of delivery at haealth care facilities. The most dominant determine is deliveryfeesKeywords : delivery , culture , ANC, knowledge , income , delivery fee , access healt care , support family
Pemberian Topikal Asi Terhadap Pelepasan Tali Pusat Bayi Baru Lahir di PMB Wilayah Kerja Puskesmas Kasarangan Nabella Faizah, Muthia; Elvine Ivana Kabuhung; Frani Mariana
USADA NUSANTARA : Jurnal Kesehatan Tradisional Vol. 2 No. 1 (2024): Januari: USADA NUSANTARA
Publisher : Institut Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/usd.v2i1.645

Abstract

 Umbilical cord care is the act of treating and tying the umbilical cord of a newborn baby, to avoid infection. One method of umbilical cord care uses breast milk. Topical breast milk treatment is very efficient because it does not require costs, is easy to apply and is a non-invasive technique, so it is safe to do. This study aims to determine the effect of topical breastfeeding on the release of the umbilical cord of newborn babies in the PMB working area of the Kasarangan Community Health Center. This research used quasi experimental with a posttest only with control group approach. The total sample was 20 respondents divided into 2 groups, namely 10 respondents in the intervention group and 10 respondents in the control group used consecutive sampling technique. The research instruments were respondent characteristics and observation sheets. Data analysis used the Mann Whitney test with a confidence level of 95%. The duration of umbilical cord removal for newborns in the intervention group in the fast category was 7 babies (70%) and in the control group in the normal category was 8 babies (80%). There was an effect of topical breastfeeding on the release of the umbilical cord of newborn babies in the PMB working area of the Kasarangan Community Health Center (p=0,028 <0,05). Routine topical administration of breast milk (2x a day) can speed up the release of a newborn's umbilical cord compared to non-routine (<2x a day).