Keluarga Hebat berlandaskan pada ketahanan, adaptasi, dan kesejahteraan, selaras dengan BKKBN yang menekankan keluarga sejahtera, sehat, mandiri, harmonis, dan bertakwa melalui Delapan Fungsi Keluarga (Keagamaan, Sosial Budaya, Cinta Kasih, Perlindungan, Reproduksi, Sosialisasi & Pendidikan, Ekonomi, Pembinaan Lingkungan). WHO juga menegaskan peran keluarga sebagai unit dasar masyarakat dalam mencapai kesehatan dan kesejahteraan individu, mencakup kesehatan ibu & anak, pengendalian penyakit, kesehatan jiwa, serta perilaku dan lingkungan sehat. Reproduksi Sehat didefinisikan sebagai kondisi sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh terkait sistem dan proses reproduksi. Permenkes Nomor 2 Tahun 2025 mengatur upaya kesehatan reproduksi sepanjang siklus hidup, termasuk kesehatan seksual dan pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS). WHO menekankan pendekatan siklus hidup, meliputi kesehatan maternal, KB, IMS, kesehatan remaja, kanker organ reproduksi, infertilitas, dan kekerasan berbasis gender. Kanker serviks, kasus kanker tertinggi kedua di Indonesia dan penyebab kematian utama perempuan global, sangat berkaitan dengan Human Papilloma Virus (HPV), virus menular seksual utama. Data menunjukkan prevalensi IMS dan masalah reproduksi wanita yang tinggi. Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat), metode yang terjangkau dan direkomendasikan WHO, terutama di negara berkembang. Meskipun efektif dan memungkinkan strategi 'screen-and-treat', kesadaran masyarakat akan pentingnya IVA Test masih rendah.
Copyrights © 2025