Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERSEPSI IBU NIFAS TENTANG PERAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN INISIASI MENUSU DINI (IMD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HUTABAGINDA TAPANULI UTARA TAHUN 2018 Siahaan, Julia Mahdalena; Panjaitan, Masriati
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakInisiasi Menyusu Dini merupakan pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi dalam satu jam pertama setelah lahir, dimana bayi diletakkan di dada ibu dan membiarkan bayi sampai menemukan puting susu ibunya. Jenis Penelitian yang dilakukan adalah  merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu nifas 0- 40 hari yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda sebanyak 90 orang yang keseluruhannya dijadikan sampel. ada pengaruh persepsi ibu nifas tentang peran bidan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini dimana nilai p value = 0 ,000. Kepada semua petugas kesehatan di Puskesmas agar mendukung perilaku menyusui menuju keberhasilan menyusui yang merupakan standar international.  
PENGARUH KONSELING ANTENATAL CARE (ANC) TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARLILITAN KECAMATAN PARLILITAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2019 Mahdalena, Julia; Barus, Ernawati
JURNAL HEALTH REPRODUCTIVE Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Health Reproductive
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil guna meningkatkan kesehatan ibu dan bayi didalam kandungan. Cakupan antenatal care dibagi menjadi 2 cakupan yaitu K1 dan K4, pada target ini cakupan K1 harus mencapai 70% sedangkan cakupan K4 sebanyak 30% namun dari data pada tahun 2015 diperoleh bahwa cakupan K1 dan K4 masih rendah dibawah 70% hal ini menunjukkan akses ibu hamil kepelayanan kesehatan perlu diperhatikan(Permenkes, 2018). Konseling merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang antenatal care. Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan pretest and posttest, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling tentang antenatal care terhadap peningkatan pengetahuan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Parlilitan. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang usia kehamilannya di trimester pertama dan kedua di wilayah kerja Puskesmas Parlilitan yang berjumlah 30 orang yang keseluruhannya dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dianalisa dengan uji statistik Paired sampel t-test dengan p value = 0,000 (p>0,05). Dimana rata-rata pengetahuan ibu tentang antenatal care sebelum konseling adalah 8,17, sedangkan rata-rata pengetahuan ibu tentang antenatal care sesudah konseling adalah 12,43 sehingga selisih perubahan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukan konseling sebesar 4,26. Kesimpulannya: ada pengaruh konseling terhadap peningkatan skor pengetahuan ibu tentang antenatal care. Diharapkan kepada ibu supaya semakin giat dalam mencari informasi mengenai antenatal care dan jadwal pemeriksaan bagi ibu sehingga tidak ada lagi ibu yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal care, dan kader, bidan desa atau petugas kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Parlilitan supaya lebih aktif memberikan Konseling tentang antenatal care
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA PASCA PERSALINAN DALAM UPAYA MENDUKUNG PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU Friska Megawati Sitorus; Julia Mahdalena Siahaan
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 2 (2018): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1127.445 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i2.505

Abstract

Masih rendahnya angka CPR ini berkaitan dengan masih tingginya unmet need. Tingginya unmet need pelayanan KB yakni 8,5% dari jumlah pasangan usai subur (PUS), baik untuk membatasi kelahiran (4,6%) mampu menjarangkan kelahiran (3,9%) berpotensi besar untuk terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), oleh sebab itu dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu, sasaran utama program KB adalah kelompok unmet need dan ibu pasca persalinan merupakan sasaran yang paling penting. KTD pada ibu pasca bersalin akan dihadapkan pada dua hal yang sama-sama beresiko. Keadaan ini akan menjadi kehamilan yang beresiko terhadap terjadinya komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas berikutnya dapat berkontribusi terhadap kematian ibu dan kematian bayi. Kedua, jika kehamilan diakhiri (aborsi, terutama jika dilakukan dengan tidak aman) maka berpeluang untuk terjadinya komplikasi aborsi yang juga dapat berkontribusi terhadap kematian ibu, oleh sebab itu KB pasca bersalin merupakan suatu upaya strategis dalam penurunan AKI dan juga AKB dan sekaligus penurunan TFR. Jenis penelitian yang adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan rancangan penelitian one grup pre test post ter. Rancangan ini bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen pada saat pre test dan post test. Jumlah sampel yang digunakan 80 orang dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hail penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh dilakukannya koseling tentang KB pada ibu hamil terhadap pengetahuan dan minat ibu dalam mengunakan kontrasepsi setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan.
Edukasi Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Menyusui di Desa Percut SeiTuan Deli Serdang Yunida Turisna Octavia; Julia Mahdalena Siahaan; Frida Liharris Saragih
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2 No 1 (2022): Kolaborasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.938 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v2i1.45

Abstract

Background: Acceptance of the Covid-19 vaccine for pregnant and lactating women is still very low, one of the things that causes it is the lack of education regarding the benefits of the Covid-19 vaccine itself, this causes the reluctance of pregnant and lactating women to vaccinate against Covid-19. Pregnant women infected with Covid-19 are at risk for abortion and premature birth and breastfeeding mothers are also one of the vulnerable groups exposed to Covid-19. Meanwhile, pregnant women have a very vulnerable immune system so special attention is needed to avoid being exposed to Covid-19, so also with mothers who are breastfeeding if they do not get the Covid-19 vaccination, it is feared that they will be exposed to Covid-19 and transmit it to their babies. Objective: The purpose of this activity is to provide counseling related to Covid-19 vaccination education for pregnant and lactating mothers. Method: The method of implementing this activity is counseling related to Covid-19 vaccine education for pregnant and lactating women, the partner in this service activity is Percut Sei Tuan Village. Result: After delivering counseling to 31 pregnant and breastfeed mothers who gave positive and useful effect, pregnant and breastfeed mothers in Percut Sei Tuan village understood the importance of the Covid-19 vaccination and the risk if mothers were exhibited to this virus. Conclusion: The conclusion from the service activities was that the knowledge of pregnant women and breastfeeding mothers was getting better regarding the Covid-19 vaccination so that pregnant women and breastfeeding mothers wanted to participate in the Covid-19 vaccination. Suggestions for health workers to further increase Covid-19 vaccine education activities so that mothers' interest in getting vaccines increases.
Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Pada Tokoh Masyarakat Wilayah Kerja Deli Serdang Masri Saragih; Julia Mahdalena Simanjuntak; Amila Amila
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.3745

Abstract

 ABSTRAK Saat ini dunia dihebohkan dengan adanya virus corona yang diketahui muncul mula pertama di Wuhan, Cina. Ancaman virus Corona kini telah menyebar ke sejumlah negara yaitu Brasil (672.846 kasus positif), Rusia (467.073 kasus positif), Inggris Raya (286.294 kasus positif), dan India  (247.195  kasus  positif). Selain dari Negara-negara tersebut virus Corona juga sudah menyebar di Indonesia. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Tujuan dari Program Pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tokoh masyarakat tentang pencegahan covid-19. Metode kegiatan yang dilakukan adalah dengan penyampaian materi tentang protokol kesehatan, komunikasi publik, pengenalan aplikasi INARISK serta pembagian masker. Terdapat peningkatan pengetahuan tokoh masyarakat tentang pencegahan covid-19. Dengan demikian, pelaksanaan sosialisasi tentang pencegahan covid-19 sangat efektif. Kata Kunci: Pencegahan Covid-19, Tokoh Masyarakat  ABSTRACT Currently the world is shocked by the existence of the corona virus which is known to have first appeared in Wuhan, China. The threat of the Corona virus has now spread to a number of countries, namely Brazil (672,846 positive cases), Russia (467,073 positive cases), Great Britain (286,294 positive cases), and India (247,195 positive cases). Apart from these countries the Corona virus has also spread in Indonesia. March 31, 2020 data shows that there are 1,528 confirmed cases and 136 deaths. The mortality rate for COVID-19 in Indonesia is 8.9%, this figure is the highest in Southeast Asia. The purpose of this Community Service Program is to increase the knowledge of community leaders about the prevention of Covid-19. The method of activities carried out is by delivering material on health protocols, public communication, introducing the INARISK application and distributing masks. There is an increase in the knowledge of community leaders about the prevention of Covid-19. Thus, the implementation of socialization on the prevention of Covid-19 is very effective. Keywords: Covid-19 Prevention, Community Leader
HUBUNGAN KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN ACTIVITY OF DAILY LIVING DI DESA SILANTOMJULU Julia Mahdalena Siahaan; Kesaktian Manurung; Yunida Octavia Turisna
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Online Keperawatan Indonesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/keperawatan.v6i1.4314

Abstract

Elderly individuals experience a variety of health issues that require quick and comprehensive management. The bodies of elderly people become less effective as they age, both physically and psychologically. This study aims to explore the relationship between aging characteristics and Activities of Daily Living (ADL) in Silantom Julu Village, Pangaribuan District, North Tapanuli Regency in 2023. This research is quantitative and employs a survey method with a cross-sectional research design. The research was conducted in March - May 2023. The study population consisted of 58 participants, all of whom were sampled using the total population technique. Data analysis was performed using the Chi-Square test. The results showed that the majority of the elderly individuals aged 60-74 accounted for 48 people (82.8%). Additionally, the majority of the elderly were male, totaling 32 people (55.2%). Furthermore, the majority of the elderly individuals were employed, amounting to 48 people (82.8%). About 35 people (60.3%) of the elderly lived with their families, and approximately 40 people (69.0%) were diagnosed with illnesses. The majority of respondents demonstrated issues with Activities of Daily Living. The statistical analysis results indicate that the respondents' age (p-value 0.000), occupation (p-value 0.003), and disease diagnosis (p-value 0.020) are correlated with Activities of Daily Living. However, gender (p-value 0.078) and residence status (p-value 0.462) showed no relationship with Activities of Daily Living. It is recommended that health agencies continue to implement 'posyandu' programs for the elderly, as they are effective in early disease detection.
THE EFFECTIVENESS OF ANTENATAL HYPNOTHERAPY ON ANXIETY IN FACING THE CHILDBIRTH PROCESS Octavia, Yunida Turisna; Hasibuan, Eva Kartika; Siahaan, Julia Mahdalena
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Mutiara Ners
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmn.v7i1.4678

Abstract

The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still around 305 per 100,000 Live Births, which has not yet reached the set target of 183 per 100,000 LB in 2024. One of the causes of this high rate is attributed to the anxiety experienced during pregnancy, reaching 373,000 cases. Antenatal hypnotherapy is an effort aimed at reducing maternal anxiety with the goal of preparing for a normal pregnancy and facilitating the labor process. Hypnotherapy in Antenatal care focuses on providing comfort to mothers by inducing deep relaxation. The purpose of this study is to determine the effectiveness of antenatal hypnotherapy in reducing anxiety during the labor process at PMB Pera Medan. The research employed a quantitative approach with a Quasi-Experimental Design (pseudo-experiment). The study utilized a One Group Pre-Test and Post-Test design. The population consisted of all third-trimester pregnant women at PMB Pera Medan, totaling 61 pregnant women, with a sample size of 16 selected through purposive sampling. The research findings indicate that the average anxiety level among third-trimester pregnant women at the Independent Practice of Midwife Pera Medan before receiving antenatal hypnotherapy was 30.1875 (moderate anxiety), which decreased to 13.8750 (mild anxiety) after receiving antenatal hypnotherapy. There is a significant influence of antenatal hypnotherapy on reducing anxiety during labor at PMB Pera Medan with a p-value of 0.000 < 0.05. Therefore, it is advisable to continue antenatal hypnotherapy classes for pregnant women during each ANC visit and at home to reduce anxiety, thereby facilitating a normal labor process.
Upaya Percepatan Penurunan Stunting (Gizi Buruk dan Pola Asuh ) Pada Balita yang Beresiko Stunting Turisna, Yunida; Julia Mahdalena Siahaan; Ernawati Barus
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah ketidakmampuan anak di bawah usia 5 tahun untuk tumbuh karena kekurangan gizi kronis, terutama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Banyak faktor yang menyebabkan tingginya kejadian stunting pada balita. Pengetahuan ibu yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan hygiene yang buruk dan rendahnya pelayanan kesehatan dianggap sebagai penyebab stunting. Kekurangan energi dan protein dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan balita. Perilaku ibu dalam mengasuh balitanya memiliki kaitan yang erat dengan kejadian stunting pada balita. Ibu dengan pola asuh yang baik akan cenderung memiliki anak dengan status gizi yang baik, begitu juga sebaliknya ibu dengan pola asuh gizi yang kurang cenderung memiliki anak dengan status gizi yang kurang. Pola asuh makan yang baik dicerminkan dengan semakin baiknya asupan makan yang diberikan kepada balita. Asupan makan yang dinilai secara kualitatif digambarkan melalui keragaman konsumsi pangan. Keragaman pangan mencerminkan tingkat kecukupan gizi seseorang. Rendahnya pola asuh menyebabkan buruknya status gizi balita. Setiap ibu perlu belajar menyediakan berbagai jenis makanan dan tidak harus makanan yang mahal tetapi makanan yang mengandung zat gizi yang cukup. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah : Untuk terbentuknya pengetahuan di kalangan masyarakat dan di wilayah kota Medan, dan menurunkan angka stunting yang tinggi menjadi rendah di tahun 2024, meningkatnya kegiatan dan pencegahan stunting dikalangan masyarakat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN MENARCHE PADA SISWI DI SMP NEGERI 1 NAINGGOLAN KABUPATEN SAMOSIR Roos Etty, Christina; Damanik, Elsarika; Siahaan, Julia Mahdalena; Sinurat, Ervina Helen
Jurnal Reproductive Health Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Health Reproductive
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jrh.v9i2.5538

Abstract

Latar belakang: Kejadian menarche pada remaja putri menunjukkan adanya perubahan usia yang signifikan dari tahun ke tahun baik secara global maupun di Indonesia. Di Indonesia sendiri tahun 1970-an usia rata-rata remaja yang mengalami menarche berkisar 14-15 tahun, 1980-1990an turun menjadi 13-14 tahun, memasuki tahun 2000-an usia rata-rata menarche berkisar 12 tahun dan hingga kini menjadi 11-13 tahun. Perbedaan usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang akan sesuatu hal. Tujuan: untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan Menarche pada Siswi di SMP Negeri 1 Nainggolan Kabupaten Samosir. Populasi dan sampel penelitian ini yaitu semua siswi kelas 7 SMP N 1 Nainggolan berjumlah 42 orang. Metode: Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengelolahan data dengan Chi Square diperoleh p-value = 0,003I yang berarti adanya hubungan pengetahuan dengan kesiapan menghadapi menarche pada siswi kelas 7 di SMP N 1 Nainggolan kabupaten Samosir. Hasil: diharapkan ibu mampu melakukan pendekatan dan memberikan kebutuhan saat anak menghadapi menarche, juga guru sekolah kiranya dapat memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan kesehatan untuk mempersiapkan remaja perempuan dalam menghadapi menarche. Kesimpulan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kesiapan remaja perempuan menghadapi menarche. Semakin baik pengetahuan terhadap menstruasi maka semakin siap mereka menghadapi menarche dan menstuasi.
RAHIM SEHAT, KELUARGA HEBAT, YUK IVA TEST! Sidabukke, Ida Ria R; Yunida Turisna Simanjuntak; Julia Mahdalena Siahaan; Pinkan Soraya; Serly Pangaribuan
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6139

Abstract

Keluarga Hebat berlandaskan pada ketahanan, adaptasi, dan kesejahteraan, selaras dengan BKKBN yang menekankan keluarga sejahtera, sehat, mandiri, harmonis, dan bertakwa melalui Delapan Fungsi Keluarga (Keagamaan, Sosial Budaya, Cinta Kasih, Perlindungan, Reproduksi, Sosialisasi & Pendidikan, Ekonomi, Pembinaan Lingkungan). WHO juga menegaskan peran keluarga sebagai unit dasar masyarakat dalam mencapai kesehatan dan kesejahteraan individu, mencakup kesehatan ibu & anak, pengendalian penyakit, kesehatan jiwa, serta perilaku dan lingkungan sehat. Reproduksi Sehat didefinisikan sebagai kondisi sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh terkait sistem dan proses reproduksi. Permenkes Nomor 2 Tahun 2025 mengatur upaya kesehatan reproduksi sepanjang siklus hidup, termasuk kesehatan seksual dan pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS). WHO menekankan pendekatan siklus hidup, meliputi kesehatan maternal, KB, IMS, kesehatan remaja, kanker organ reproduksi, infertilitas, dan kekerasan berbasis gender. Kanker serviks, kasus kanker tertinggi kedua di Indonesia dan penyebab kematian utama perempuan global, sangat berkaitan dengan Human Papilloma Virus (HPV), virus menular seksual utama. Data menunjukkan prevalensi IMS dan masalah reproduksi wanita yang tinggi. Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat), metode yang terjangkau dan direkomendasikan WHO, terutama di negara berkembang. Meskipun efektif dan memungkinkan strategi 'screen-and-treat', kesadaran masyarakat akan pentingnya IVA Test masih rendah.