Jamu sebagai minuman herbal tradisional Indonesia sering dipandang kurang menarik oleh generasi muda karena rasa yang pahit dan stigma sebagai minuman kuno. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mentransformasi rasa jamu menjadi produk puding yang lebih diterima secara organoleptik, serta mengurangi stigma negatif terhadap pangan tradisional khususnya jamu di kalangan masyarakat. Metode pelaksanaan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu studi literatur formulasi jamu, eksperimen pembuatan puding jamu dengan berbagai varian rasa, dan evaluasi penerimaan produk. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa transformasi jamu menjadi puding dapat meningkatkan penerimaan konsumen dengan tingkat kesukaan mencapai 87% dibandingkan jamu konvensional. Masyarakat menunjukkan peningkatan pemahaman sebesar 78% tentang nilai ekonomi dan kesehatan dari produk inovatif berbasis jamu. Transformasi ini berhasil mengubah persepsi masyarakat terhadap jamu dari minuman tradisional yang kurang diminati menjadi makanan penutup modern yang menarik, sekaligus melestarikan kearifan lokal dalam bentuk yang lebih kontemporer.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025