Deiksis sosial bisa menjadi alternatif jalan melihat kekhasan sebuah budaya. Masyarakat Jawa identik dengan masyarakat yang menjunjung tinggi sopan santun dalam bertutur dan berbahasa. Penelitian ini mengkaji masyarakat Jawa dalam menggunakaan referensi dalam menyebutkan nama orang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data majalan berbahasa Jawa. Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan teknik studi pustaka. Pemerolehan data dengan melalui tahapan membaca secara berulang-ulang sumber data yaitu pawarta dalam majalah Panjebar Semangat, mengidentifikasi kemudian dianalisis. Penelitian ini menemukan bahwa deiksis sosial yang ada dalam masyarakat Jawa ada tiga bentuk yaitu sapaan dan kekerabatan, gelar dan jabatan dan sopan santun. Pada penelitian ini ditemukan lima fungsi deiksis sosial diantaranya yakni pembeda status sosial penunjuk kata sapaan, alat memperjelas kedekatan hubungan kekerabatan, pembeda tingkat status sosial masyarakat penunjuk gelar, pembeda status sosial seseorang berupa penunjuk gelar kebangsawanan, pembeda tingkat status sosial seseorang yang berdasar pada penyebutan jabatan, dan menjaga sopan santun berbahasa. Implikasinya penelitian ini agar komunikasi yang dibangun efektif setelah memahami penggunaan deiksis sosial.
Copyrights © 2025