Modernisasi telah menimbulkan krisis spiritual dan kekosongan dalam kehidupan manusia modern. Dalam upaya mencari jawaban atas kondisi ini, banyak individu beralih ke tasawuf sebagai jalan solusi, yang kemudian dipresentasikan dalam bentuk baru yang disebut tasawuf modern. Penelitian ini berfokus pada pemikiran dua tokoh tasawuf modern Indonesia, Buya Hamka dan Buya Kamba, yang meskipun memiliki latar belakang berbeda, keduanya mengajarkan inti ajaran tasawuf yang sesuai dengan perkembangan zaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji persamaan dan perbedaan dalam pandangan mereka tentang tasawuf modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan analisis konten untuk menggali pemikiran kedua tokoh tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesamaan pandangan mereka mengenai tazkiyatun-nafs, pedoman tasawuf modern, dan konsep zuhud. Namun, perbedaan muncul dalam pandangan mereka terkait tarekat, sumber penyakit mental, dan maqamat. Relevansi kajian ini sangat penting dalam konteks modern, di mana tasawuf dapat menawarkan solusi terhadap krisis spiritual yang banyak dialami oleh masyarakat di era modern, dengan mengajarkan keseimbangan antara aspek batin dan kehidupan duniawi.
Copyrights © 2024