Peternakan ayam petelur skala kecil di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk manajemen kandang tradisional, fluktuasi produksi, dan ketergantungan pada pakan komersial Permasalahan akses teknologi dan input produksi masih menjadi kendala utama peternakan layer skala kecil di Indonesia. Keterbatasan modal dan pengetahuan teknis sering menghambat peternak dalam mengadopsi sistem kandang closed house atau peralatan pakan otomatis yang dapat meningkatkan produktivitas. Kesenjangan teknologi ini terutama terlihat di daerah terpencil seperti Banjarnegara, di mana kandang bambu tradisional masih dominan meskipun memiliki keterbatasan dalam pengendalian lingkungan. Penelitian mutakhir mengungkap potensi integrasi antara kearifan lokal dengan teknik precision farming yang belum tergarap maksimal. Pendekatan inovatif seperti pemantauan mikroklimat berbasis sensor dan aditif pakan herbal menunjukkan prospek baik untuk meningkatkan kelayakan usaha peternakan kecil. Penelitian ini menganalisis performa produksi dan manajemen peternakan ayam petelur Makmur Jaya, Banjarnegara Rhode Island Red di Peternakan Makmur Jaya, Banjarnegara, berdasarkan data wawancara. Parameter utama meliputi Hen Day Production (HDP), Feed Conversion Ratio (FCR), tingkat kematian, serta evaluasi kandang menggunakan analisis SWOT. Hasil menunjukkan HDP 80%, FCR 2.5, dan tingkat kematian 0.25%, dengan keunggulan dalam manajemen kesehatan berbasis herbal. Tantangan utama adalah efisiensi pakan dan kontrol lingkungan. Rekomendasi mencakup modernisasi kandang dan adopsi teknologi pakan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025