Perkembangan teknologi informasi menuntut Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang IT untuk dapat beradaptasi dengan metode kerja yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan. Agile Framework menjadi salah satu pendekatan manajemen proyek yang banyak diadopsi untuk meningkatkan efisiensi kerja tim dan kualitas produk. Namun demikian, tingkat penerimaan Agile Framework pada UMKM IT belum dapat disamaratakan karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan Agile Framework pada UMKM IT di Pekanbaru dengan menggunakan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang disebarkan kepada karyawan dan manajer di tiga UMKM IT, yaitu Orenda Digital, Warungsegar.id, dan PT Riau Digital Kreatif. Data dianalisis menggunakan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh variabel performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating conditions terhadap behavioral intention dan actual use dari Agile Framework. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performance expectancy dan social influence memiliki pengaruh signifikan terhadap niat perilaku (behavioral intention) untuk menggunakan Agile Framework, sedangkan facilitating conditions berpengaruh signifikan terhadap penggunaan aktual (actual use). Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi UMKM IT di Pekanbaru dalam merumuskan strategi penerapan Agile Framework yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025