<![CDATA[Peningkatan kebutuhan akan infrastruktur yang modern dan efisien mendorong adopsi teknologi canggih dalam industri konstruksi, salah satunya adalah Building Information Modeling (BIM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan BIM dalam mengatasi permasalahan perubahan elevasi lantai 1 pada proyek pembangunan SMPN 117 Jakarta, yang mengalami penyesuaian dari 1,4 meter menjadi 1,2 meter akibat peraturan peil banjir. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan pendekatan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Penelitian mengintegrasikan pemodelan 3D menggunakan Autodesk Revit dan Autodesk Navisworks Manage untuk mengidentifikasi clash detection antar elemen arsitektur dan MEP, serta menghitung volume pekerjaan melalui proses Quantity Take Off (QTO). Hasil analisis menunjukkan adanya tiga jenis benturan utama: plumbing dengan balok, dinding dengan plumbing, dan dinding dengan kolom. Perhitungan QTO menghasilkan volume pekerjaan seperti pasangan bata 5.098 m², plesteran dan acian dinding masing-masing 10.197 m², scim coat 10.190 m², pintu 505 m², dan jendela 2.548 m². Estimasi total biaya pekerjaan arsitektur dan MEP yang dihitung berdasarkan data QTO adalah sebesar Rp1.843.723.966,-. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan BIM dapat meningkatkan efisiensi dalam proses perencanaan.]]>
Copyrights © 2025
