Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas anak, kreativitas, dan aspek motorik halus dalam meniru bentuk. Solusi yang diberikan yaitu melalui model Pandai Play (singkatan dari Project bAsed learNing, DemonstrAsI dengan media PLAYdough). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas anak, kreativitas serta hasil aspek motorik halus dalam meniru bentuk. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Setting penelitian ini dilakukan di TK Adhyaksa XIV Banjarmasin dengan jumlah sebanyak 15 anak. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui lembar observasi. Analisis data dalam penelitian menggunakan teknik deskriptif dijabarkan dengan tabel dan grafik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) aktivitas guru pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat ke kriteria “Sangat Baik”. (2) Aktivitas anak pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat ke kategori “Seluruh Anak Aktif”. (3) Kreativitas anak pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat ke kategori “Seluruh Anak Kreatif”. (4) Hasil perkembangan motorik halus anak pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat mencapai kategori BSH atau BSB. Disarankan penggunaan model Pandai Play dapat digunakan sebagai referensi penggunaan model pembelajaran yang efektif.
Copyrights © 2025