Akulturasi budaya, yang melibatkan perpaduan teknik sulaman Karawo dan motif batik Yogyakarta, telah menghasilkan inovasi tekstil yang unik dan bernilai tinggi. Produk-produk tekstil hasil akulturasi ini tidak hanya memperkaya warisan budaya Indonesia, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pengrajin di kedua daerah. Melalui pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), pengrajin mampu meningkatkan kualitas produk mereka dan memperluas jangkauan pasar, baik secara lokal maupun internasional. Dampaknya, terjadi peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja, dan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, produk hasil akulturasi ini juga berperan dalam pelestarian budaya, dengan memperkenalkan tradisi tekstil Karawo dan batik ke audiens yang lebih luas, termasuk dalam sektor pariwisata. Meskipun terdapat tantangan dalam mempertahankan kualitas dan autentisitas produk, akulturasi ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa akulturasi budaya dapat menjadi alat penting dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi, sambil tetap menjaga dan melestarikan warisan budaya yang berharga.
Copyrights © 2025