Penelitian ini mengkaji integrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan kearifan lokal dalam pendidikan multikultural di Polewali Mandar, daerah kaya budaya. Tujuan utama adalah menumbuhkan toleransi, penghormatan keberagaman, dan kebanggaan identitas lokal sesuai nilai Pancasila. Pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis melibatkan 16 informan: delapan guru, empat siswa, dan empat orang tua dari lima sekolah. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur. Hasil menunjukkan integrasi P5 melalui tradisi lokal seperti Sayyang Pattu’du (kuda menari) dan Mapande Banua (ritual membangun rumah) memperkaya pembelajaran dengan menghubungkan nilai Pancasila dan budaya lokal. Meskipun ada tantangan seperti keterbatasan sumber daya, pelatihan guru yang kurang, dan variasi pemahaman siswa terhadap budaya lokal, integrasi ini berdampak positif pada karakter siswa. Siswa lebih menghargai keberagaman budaya, memiliki identitas nasional yang kuat, dan keterampilan sosial yang meningkat. Guru dan orang tua melaporkan keterlibatan siswa yang lebih tinggi serta kebanggaan terhadap warisan budaya. Penelitian menekankan perlunya dukungan lebih, seperti pengembangan sumber daya lokal, pelatihan guru, dan keterlibatan orang tua. Penelitian lanjutan dianjurkan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dan membandingkan praktik di wilayah lain guna menemukan pendekatan terbaik integrasi kearifan lokal dalam pendidikan multikultural. Integrasi ini memperkuat karakter siswa dan identitas budaya Indsnesia di era global.
Copyrights © 2025