Komposisi yang terkandung pada susu merupakan indikator dalam menilai kualitas susu segar. Pemeriksaan kualitas susu sangat penting karena berbagai alasan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, kepuasan konsumen, dan keberhasilan komersial produk susu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan metode pengujian protein (Bradford dan Titrasi formol) pada susu segar terhadap kadar protein, lama analisis, dan biaya. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel susu sapi segar yang diperoleh dari 30 ekor sapi perah. Variabel yang diukur yaitu kadar protein, lama analisis dan biaya yang dibutuhkan untuk setiap metode analisis protein. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, dan uji T. Nilai kadar protein yang diperoleh dengan metode Bradford berkisar antara 1,81 - 2,74% dan Titrasi formol antara 2,2 - 3,7%. Rataan kadar protein dengan metode Bradford 2,23±0,26% dan titrasi formol 2,96±0,43%. Waktu analisis yang dibutuhkan pada metode Bradford 17 menit dan titrasi formol 5,15 – 5,6 menit. Rataan waktu dengan metode Bradford 17±0 menit dan titrasi formol 5,37±0,12 menit sedangkan biaya yang dibutuhkan pada metode Bradford 2.000,00 Rupiah/sampel dan titrasi formol 1.164,55-1.170,88 Rupiah/sampel. Rataan biaya yang di butuhkan pada metode Bradford 2.000,00±0 Rupiah/sampel dan Titrasi formol 1.167,76±1,82 Rupiah/sampel. Hasil Uji T menunjukkan bahwa pengujian kadar protein menggunakan metode Bradford dan titrasi formol berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, lama analisis dan biaya. Pengukuran kadar protein dengan metode titrasi formol memberikan hasil yang lebih sensitif terhadap kadar protein susu segar lebih cepat dan biaya analisis lebih murah.
Copyrights © 2025