Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan model pemberdayaan nelayan pesisir melalui pendekatan manajemen rantai pasok berbasis pendidikan vokasi maritim. Latar belakang pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini didasari oleh rendahnya keterlibatan nelayan dalam sistem rantai pasok perikanan serta terbatasnya akses terhadap pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan lokal. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Kampung Nelayan Keputih Timur, Gang Pompa Air, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed methods) dengan pendekatan kuantitatif melalui survei terhadap 85 nelayan dan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 10 pemangku kepentingan lokal. Hasil survei menunjukkan bahwa hanya 27% nelayan memahami konsep dasar rantai pasok, dan 18% pernah mengikuti pelatihan vokasi maritim. Setelah dilakukan intervensi berupa pelatihan vokasi terstruktur, partisipasi nelayan dalam rantai pasok meningkat menjadi 64%, dan pendapatan bulanan meningkat rata-rata sebesar 23,5%. Model pemberdayaan yang dikembangkan mencakup tiga komponen utama: pelatihan vokasi berbasis praktik, integrasi koperasi nelayan sebagai simpul distribusi, serta digitalisasi proses rantai pasok dengan aplikasi lokal. Hasil validasi menunjukkan bahwa model ini berada pada Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) level 6, yaitu telah teruji dalam lingkungan operasional terbatas. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menyimpulkan bahwa model vokasi berbasis rantai pasok mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing nelayan pesisir. Disarankan agar model ini direplikasi di wilayah pesisir lainnya dengan penyesuaian lokal.
Copyrights © 2025