Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Pemberdayaan Nelayan Pesisir Melalui Manajemen Rantai Pasok Berbasis Pendidikan Vokasi Maritim: Pengabdian Didik Purwiyanto; Adi Purwanto; Eka Pujo; Carlos Lazaro; Beni Agus Setiono
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.1957

Abstract

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan model pemberdayaan nelayan pesisir melalui pendekatan manajemen rantai pasok berbasis pendidikan vokasi maritim. Latar belakang pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini didasari oleh rendahnya keterlibatan nelayan dalam sistem rantai pasok perikanan serta terbatasnya akses terhadap pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan lokal. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Kampung Nelayan Keputih Timur, Gang Pompa Air, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed methods) dengan pendekatan kuantitatif melalui survei terhadap 85 nelayan dan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 10 pemangku kepentingan lokal. Hasil survei menunjukkan bahwa hanya 27% nelayan memahami konsep dasar rantai pasok, dan 18% pernah mengikuti pelatihan vokasi maritim. Setelah dilakukan intervensi berupa pelatihan vokasi terstruktur, partisipasi nelayan dalam rantai pasok meningkat menjadi 64%, dan pendapatan bulanan meningkat rata-rata sebesar 23,5%. Model pemberdayaan yang dikembangkan mencakup tiga komponen utama: pelatihan vokasi berbasis praktik, integrasi koperasi nelayan sebagai simpul distribusi, serta digitalisasi proses rantai pasok dengan aplikasi lokal. Hasil validasi menunjukkan bahwa model ini berada pada Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) level 6, yaitu telah teruji dalam lingkungan operasional terbatas. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menyimpulkan bahwa model vokasi berbasis rantai pasok mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing nelayan pesisir. Disarankan agar model ini direplikasi di wilayah pesisir lainnya dengan penyesuaian lokal.
Pemetaan Kebutuhan Kompetensi Sdm Pesisir Untuk Mendukung Operasi Logistik Maritim Di Era Digital: Pengabdian Ainun Nasihah; Sudirman; Eka Pujo; Carlos Lazaro; Sapit Hodayat
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.1959

Abstract

Transformasi digital dalam sektor logistik maritim menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM) pesisir yang kompeten dan adaptif. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memetakan kebutuhan kompetensi SDM pesisir guna mendukung operasi logistik maritim di era digital. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik survei terhadap 120 responden yang terdiri dari nelayan, operator pelabuhan kecil, dan tenaga logistik di wilayah pesisir Jawa Timur. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara semi-terstruktur, kemudian dianalisis menggunakan teknik tabulasi distribusi frekuensi dan analisis gap kompetensi. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa 76,7% responden belum memiliki keterampilan digital dasar, dan hanya 18,3% yang pernah mengikuti pelatihan terkait logistik digital. Kompetensi yang paling dibutuhkan meliputi penguasaan perangkat lunak logistik (85%), literasi data (73%), dan kemampuan komunikasi daring (67%). Tingkat kesenjangan kompetensi (competency gap) tertinggi ditemukan pada kategori penguasaan teknologi informasi (selisih 42% antara kebutuhan dan ketersediaan). Temuan ini mengindikasikan urgensi program pelatihan vokasi berbasis digital untuk mendukung kinerja logistik maritim. Diskusi menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan vokasi, pemerintah daerah, dan industri pelayaran dalam pengembangan SDM pesisir. Pengabdian kepada masyarakat ini memberikan dasar kebijakan untuk menyusun kurikulum pelatihan kompetensi maritim digital yang kontekstual dan aplikatif.