Penelitian ini menganalisis representasi cinta dalam lima puisi Sapardi Djoko Damono, yaitu Mengalirlah Sungai, Angin Pagi, Dalam Doa, Sajak Cinta, dan Hawa Dingin, melalui pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana tanda linguistik dan simbolik (diksi, citraan, gaya bahasa) membentuk makna cinta multidimensionalasil analisis menunjukkan bahwa setiap puisi menggunakan tiga jenis tanda menurut Peirce: ikon, indeks, dan simbol. Ketiganya digunakan untuk mengekspresikan cinta tidak hanya sebagai perasaan romantis, tetapi juga sebagai nilai spiritual, ekologis, dan kemanusiaan. Temuan ini di dukung teori Erich Fromm tentang cinta sebagai seni hidup, mencukup kasih terhadap sesama alam, dan Tuhan. Melalui diksi yang halus, citraan alam, dan perangkat stilistika, puisi-puisi Sapardi menyajikan cinta sebagai pengalaman universal yang multidimensional. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kajian semiotika sastra dengan membuktikan efektivitas kerangka Peirce dalam mengungkap makna yang mendalam dalam puisi Indonesia, puisi tidak hanya dipelajari sebagai karya sastra, tetapi juga sebagai media pembelajaran bahasa yang efektif untuk menumbuhkan kepekaan berbahasa, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan mengekspresikan perasaan.
Copyrights © 2025