Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan moneter terhadap stabilitas harga kebutuhan pokok di Kota Kendari pada periode 2019–2023. Fokus utama terletak pada tiga instrumen moneter: suku bunga acuan (BI7DRR), jumlah uang beredar (M2), dan nilai tukar rupiah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan analisis korelasi Pearson dan regresi linear berganda berdasarkan data sekunder dari Bank Indonesia, BPS, dan instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ketiga variabel moneter tersebut berpengaruh signifikan terhadap inflasi bahan makanan di Kota Kendari. Secara parsial, suku bunga memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap inflasi, sedangkan M2 dan nilai tukar berpengaruh positif. Peningkatan suku bunga terbukti dapat menahan inflasi, sedangkan peningkatan jumlah uang beredar dan depresiasi rupiah mendorong kenaikan harga. Temuan ini menegaskan pentingnya sinergi antara kebijakan moneter nasional dan strategi daerah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, khususnya di daerah yang rentan terhadap tekanan eksternal seperti Kota Kendari.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025