Penggunaan beton konvensional yang masif menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat konsumsi agregat alam yang tinggi dan ketersediaannya yang semakin menipis. Salah satu solusi alternatif adalah memanfaatkan limbah Expanded Polystyrene (EPS) atau Styrofoam sebagai substitusi agregat alam, yang juga berpotensi menghasilkan beton ringan. Namun, penambahan EPS dapat mengurangi kekuatan beton. Untuk mengatasi hal ini, pelapisan EPS dengan pasta semen diusulkan sebagai metode untuk meningkatkan kekuatannya. Penelitian ini menginvestigasi pengaruh variasi persentase EPS terhadap lendutan dan pola retak pada balok beton bertulang. Tiga variasi benda uji digunakan: 25% EPS, 75% EPS, dan NCA (agregat alam). Hasil pengujian menunjukkan bahwa benda uji dengan EPS memiliki beban ultimit yang lebih rendah dibandingkan benda uji NCA. Selain itu, lendutan terbesar terjadi pada benda uji 75% EPS. Dalam hal pola retak, benda uji NCA menunjukkan satu garis retak, sedangkan benda uji lainnya menunjukkan dua dan tiga garis retak, meskipun seluruhnya merupakan retak lentur.
Copyrights © 2025