Kebiasaan cuci tangan dengan sabun masih menjadi tantangan besar di dunia pesantren. Oleh karena itu, untuk tetap mencapai tujuan kebiasaan cuci tangan dengan sabun, perlu adanya edukasi dan pelatihan pembuatan dan handsanitizer dengan minyak zaitu sebagai emolien. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi terkait cuci tangan dengan sabun dan melatih keterampilang santri putri untuk membuat handsanitizer secara mandiri. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu dengan memberikan kuesioner cuci tangan kepada 35 responden, kemudian memberikan pelatihan pembuatan handsanitizer minyak zaitun. Berdasarkan hasil kuesioner, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan masih rendah (88,6%), sesudah makan (45,7%). Namun, kebiasaan mencuci tangan dengan air tergolong tinggi yaitu mencuci tangan sehabis menggunakan toilet (94,3%), sebelum makan (60%) dan setelah makan (62,9%). Penggunaan handsanitizer masih tergolog rendah yaitu 88,5% dengan alasan tidak selalu mempunyai handsanitizer dan menggunakan jika hanya difasilitasi. Pelatihan pembuatan handsanitizer minyak zaitun merupakan salah satu solusi untuk membiasakan santri putri menggunakan handsanitizer pada setiap aktivitas mereka.
Copyrights © 2025