Peningkatan daya saing produk olahan jamur bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin penting dalam menghadapi dinamika pasar di era teknologi saat ini, terlebih di negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam seperti Indonesia. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing tersebut adalah melalui sertifikasi halal. Sertifikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai upaya meningkatkan kepercayaan konsumen Muslim, tetapi juga membuka akses pasar yang lebih luas, khususnya di pasar syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi peningkatan daya saing produk olahan jamur melalui penerapan sertifikasi halal dengan pendekatan analisis SWOT dan etika bisnis Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal pada salah satu UMKM pengolah jamur di Kp. Mekar Mulya, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal berupa kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang dihadapi oleh UMKM tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa sertifikasi halal memiliki potensi besar sebagai nilai tambah kompetitif sekaligus legitimasi syariah dalam proses produksi. Selain itu, penerapan prinsip-prinsip etika bisnis Islam seperti kejujuran, amanah, dan keadilan mampu memperkuat citra positif usaha di mata konsumen Muslim. Dengan menggabungkan analisis SWOT dan prinsip etika bisnis Islam, UMKM pengolah jamur dapat merumuskan strategi pengembangan yang tidak hanya berfokus pada pencapaian profit, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan spiritual, sehingga menciptakan model bisnis yang lebih holistik dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025