Tingginya volume limbah industri, khususnya pasir silika, mendorong perlunya inovasi dalam pemanfaatan material limbah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan proses dan hasil pelatihan pembuatan batako berbasis limbah pasir silika sebagai upaya pemberdayaan masyarakat serta kontribusi terhadap konstruksi ramah lingkungan. Metode yang digunakan adalah pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang dikombinasikan dengan prinsip Asset-Based Community Development (ABCD), yang menekankan keterlibatan aktif masyarakat serta pemanfaatan potensi lokal. Pelatihan dilaksanakan dalam dua sesi utama, yaitu teori dan praktik, yang mencakup pencampuran bahan, pencetakan, hingga uji tekan produk batako. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta, dengan uji tekan rata-rata batako mencapai 16,6 MPa. Sebanyak 90% peserta memberikan umpan balik positif terhadap pelatihan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa integrasi pendekatan partisipatif dan pemberdayaan aset lokal efektif dalam menghasilkan inovasi teknis sekaligus meningkatkan kapasitas masyarakat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025