Kedisiplinan waktu merupakan aspek penting dalam pendidikan, khususnya dalam membentuk tanggung jawab dan etos belajar siswa. Salah satu bentuk perilaku disiplin yang sering menjadi perhatian adalah keterlambatan siswa dalam datang ke sekolah. Berdasarkan hasil observasi di SMP Swadaya Kesamben, ditemukan bahwa 11 siswa dari berbagai tingkat kelas (7,8, dan 9) memiliki kebiasaan terlambat hampir setiap hari. Menanggapi hal tersebut, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Psikologi Universitas Darul Ulum Jombang melaksanakan kegiatan psikoedukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan waktu siswa dalam berangkat sekolah. Kegiatan dilakukan selama dua minggu (22 Mei hingga 23 Juni 2025) melalui beberapa tahapan: psikoedukasi interaktif, simulasi manajemen waktu, penandatanganan surat pernyataan, dan penerapan punishment sosial berupa penempelan foto siswa yang terlambat di mading sekolah. Istilah "punishment sosial" dalam konteks ini merujuk pada strategi reflektif yang tidak bermaksud mempermalukan, namun mendorong perubahan perilaku. Hasil kegiatan menunjukkan penurunan jumlah siswa yang terlambat dari 11 siswa menjadi hanya 3 siswa setelah intervensi. Penurunan ini menunjukkan bahwa kombinasi pendekatan kognitif, afektif, dan konasi dalam psikoedukasi efektif membentuk kesadaran dan tanggung jawab siswa terhadap waktu
Copyrights © 2025