Lipcream merupakan sediaan kosmetik dekoratif yang berbentuk semi padat yang dapat mempertahankan kelembapan bibir dalam jangka waktu yang lebih lama, tidak membuat bibir terasa kaku, menghasilkan warna lebih merata dan mudah diaplikasikan. Salah satu contoh bahan alam yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami adalah kayu secang (Biancaea sappan (L.) Tod.). Kayu secang mengandung senyawa flavonoid, khususnya brazilin, yang diketahui memiliki aktivitas sebagai pewarna merah alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut terhadap mutu fisik sediaan lipcream ekstrak etanol kayu secang. Metode Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol konsentrasi 50%, 70%, dan 96%. Masing-masing ekstrak diformulasikan ke dalam tiga variasi konsentrasi ekstrak yaitu F0 (0%), F1 (5%), F2 (10%), dan F3 (15%). Evaluasi mutu fisik meliputi pengujian pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat, dan stabilitas, serta dilakukan uji hedonik dan uji iritasi pada panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pelarut etanol 96% menghasilkan sediaan lipcream dengan karakteristik fisik yang baik diantara variasi pelarut lainnya. Seluruh sediaan menunjukkan homogenitas yang baik dan tidak menimbulkan reaksi iritasi pada kulit panelis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada mutu fisik sediaan lipcream dan sediaan lipcream etanol 96% merupakan pelarut yang paling optimal untuk menghasilkan sediaan dengan mutu fisik yang baik.
Copyrights © 2025