Heart Failure seringkali harus mengonsumsi banyak obat sekaligus. Kombinasi obat bisa menimbulkan efek interaksi hingga memperburuk kondisi pasien. Interaksi obat berisiko tinggi gagal jantung terjadi karena banyaknya regimen terapi. Penelitian bertujuan melihat demografi, tatalaksana mengikuti apakah ada dampak interaksi PK-PD resiko tinggi dengan outcome klinis dan kejadian readmisi pasca rawat inap 0-90 hari. Metode penelitian menggunakan analisis observasi kohort singkat dengan studi Pharos-HF. Pharos-HF adalah registri prospektif yang dirancang untuk mempelajari demografi, tatalaksana, dan luaran outcome klinis pasien gagal jantung RS Akademik kota Surakarta. Interaksi obat di identifikasi menggunakan database (Medscape, Drug.com, Lexidrug). Hasil populasi 89 pasien, masuk dalam kriteria inklusi interaksi 54 pasien. Interaksi obat Mayor dengan 2 outcome klinis (kreatinin, kalium) terhadap readmisi 30-60-90 hari mempunyai pengaruh yang signifikan P<0,05. Terjadinya Interaksi Obat PK-PD mayor dan outcome klinis (tekanan darah, ejeksi fraksi) terhadap kejadian readmisi 30-60-90 hari tidak memiliki pengaruh yang signifikan P>0,05 dengan nilai P lebih dari 0,05. Selain itu Interaksi farmakokinetika-farmakodinamika (PK-PD) obat mayor mempunyai peluang lebih besar terhadap kejadian Readmisi (Rehospitalisasi pada 0 – 90 hari pasca rawat inap) dengan nilai OR > 1 serta RR > 1.
Copyrights © 2025