Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Formulasi dan Uji Aktivitas Hair Tonic Ekstrak Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) terhadap Pertumbuhan Rambut pada Kelinci Jantan Handayani, Yessa Octavia; Luthfiyanti, Niken; Apriliawan, Hidayah
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 3 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i3.2413

Abstract

Rambut rontok adalah salah satu masalah utama masyarakat Indonesia. Produk perawatan rambut sangat penting digunakan sebagai pencegahan terjadinya kerontokan rambut yang lebih parah. Salah satu perawatan rambut untuk mengurangi rambut rontok dan mempercepat pertumbuhan rambut yang tidak memberikan efek samping adalah produk Hair Tonic. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimental. Penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (Basis Hair Tonic), kontrol positif (minoxidil 2%), formula 1 (Ekstrak Bunga Telang 5%), formula 2 (Ekstrak Bunga Telang 10%) dan formula 3 (Ekstrak Bunga Telang 15%). Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci jantan (New Zealand White). Hasil data panjang rambut dan bobot rambut kelinci dianalisis dengan SPSS 26 dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan rambut paling baik ada pada formula 3 (15%) dengan pertumbuhan rambut 26,30 mm. Dibuktikan dengan hasil SPSS Post Hoc Tukey bahwa formula 3 berbeda nyata dengan kontrol positif, formula 1 dan formula 2. Bobot rambut diukur pada hari ke-21, bobot rambut terbanyak ada pada formula 3 (15%) dengan bobot 0,21g. Dibuktikan dengan hasil SPSS Post Hoc Tukey terdapat perbedaan nyata antara formula 3 dengan kontrol positif, formula 1 dan formula 2.
PROSPEKTIF KOHORT SINGKAT STUDI PHAROS-HF TERHADAP INTERAKSI OBAT MAYOR PASIEN HEART FAILURE Apriliawan, Hidayah; Harsono, Samuel Budi; Biyansari, Falenissa Inca
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/nwba8448

Abstract

Heart Failure seringkali harus mengonsumsi banyak obat sekaligus. Kombinasi obat bisa menimbulkan efek interaksi hingga memperburuk kondisi pasien. Interaksi obat berisiko tinggi gagal jantung terjadi karena banyaknya regimen terapi. Penelitian bertujuan melihat demografi, tatalaksana mengikuti apakah ada dampak interaksi PK-PD resiko tinggi dengan outcome klinis dan kejadian readmisi pasca rawat inap 0-90 hari. Metode penelitian menggunakan analisis observasi kohort singkat dengan studi Pharos-HF. Pharos-HF adalah registri prospektif yang dirancang untuk mempelajari demografi, tatalaksana, dan luaran outcome klinis pasien gagal jantung RS Akademik kota Surakarta. Interaksi obat di identifikasi menggunakan database (Medscape, Drug.com, Lexidrug). Hasil populasi 89 pasien, masuk dalam kriteria inklusi interaksi 54 pasien. Interaksi obat Mayor dengan 2 outcome klinis (kreatinin, kalium) terhadap readmisi 30-60-90 hari mempunyai pengaruh yang signifikan P<0,05. Terjadinya Interaksi Obat PK-PD mayor dan outcome klinis (tekanan darah, ejeksi fraksi) terhadap kejadian readmisi 30-60-90 hari tidak memiliki pengaruh yang signifikan P>0,05 dengan nilai P lebih dari 0,05. Selain itu Interaksi farmakokinetika-farmakodinamika (PK-PD) obat mayor mempunyai peluang lebih besar terhadap kejadian Readmisi (Rehospitalisasi pada 0 – 90 hari pasca rawat inap) dengan nilai OR > 1 serta RR > 1.
PENGARUH KONSENTRASI ETANOL TERHADAP TOTAL FENOLIK DAN FLAVONOID SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN KUNYIT (Curcuma longa L.) DENGAN METODE ABTS Nurcahyani, Dona Agustin; Raharjo, Danang; Apriliawan, Hidayah
Jurnal Buana Farma Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v5i3.1520

Abstract

Turmeric's leaves possess the greatest antioxidant potential. Therefore, further utilization of flavonoid and phenolic compounds is necessary as antioxidants and to enhance their bioactivity as a medicine. This study aimed to determine the effect of ethanol concentration on total phenolic content using the Folin-Ciocalteau analysis method while total flavonoid content using the AlCl₃ analysis method and antioxidant activity of turmeric leaves using the ABTS method, The research design used was experimental research. The results obtained were ethanol concentrations of 50%, 70% and 96%, The results showed that 70% ethanol extract had the highest phenolic content with an average of (63.77 ± 0.40 mg GAE / g), and 70% ethanol extract had the highest flavonoid content with an average of (22.88 ± 0.5 mg QE / g). However, the strongest antioxidant activity was shown by 96% ethanol extract with an IC₅₀ value of (46.36 ± 1.15 ppm (<50 ppm). Thus, turmeric leaf extract with 96% ethanol solvent had the strongest antioxidant activity, while 70% ethanol produced the highest phenolic and flavonoid levels.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN EYESHADOW CREAM EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA L). Ekarani, Meisyah Litang; Listyani, Tiara Ajeng; Apriliawan, Hidayah
Jurnal Delima Harapan Vol 12 No 2 (2025): September
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31935/delima.v12i2.324

Abstract

Latar Belakang: Kelopak bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) mengandung senyawa antosianin yang berpotensi sebagai pewarna alami dalam formulasi sediaan kosmetik. Tujuan: Pada penelitian ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) digunakan sebagai pewarna alami dalam formulasi eyeshadow cream yang memenuhi standar mutu fisik, mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap stabilitas fisik sediaan, serta menentukan konsentrasi terbaik. Metode: Ekstrak kelopak bunga rosella diperoleh melalui metode maserasi menggunakan etanol 70%, kemudian diformulasikan menjadi sediaan eyeshadow cream dalam tiga konsentrasi, yaitu 1% (F1), 2% (F2), dan 3% (F3). Uji mutu fisik sediaan dilakukan melalui uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Stabilitas fisik diuji menggunakan metode cycling test selama 12 hari. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak terhadap parameter fisik. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa seluruh formula memenuhi standar mutu fisik dan stabil selama penyimpanan. Variasi konsentrasi ekstrak memberikan pengaruh signifikan (p < 0,05) terhadap beberapa parameter fisik. Formula F3 (3%) dinilai sebagai formula terbaik karena memiliki pH sesuai kulit (4,56–4,94), viskositas ideal (3.170 mPa·s), daya sebar luas (57,6 mm), dan warna yang paling intens Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kelopak bunga rosella dapat diformulasikan sebagai sediaan eyeshadow cream yang stabil pada uji stabilitas.
Formulasi Sediaan Lotion Tabir Surya Daun Pucuk Merah (Syzygium Oleana) dan Penentuan Nilai SPF dengan Spekrofotometri UV-VIS Nadzifah, Ifah; Wicahyo, Septian Maulid; Apriliawan, Hidayah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lotion tabir surya merupakan sediaan kosmetik yang berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV). Daun pucuk merah (Syzygium oleana) diketahui berpotensi sebagai antioksidan alami dan memiliki kemampuan menyerap sinar UV. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun pucuk merah, dengan metode DPPH, mengetahui sifat fisik sediaan lotion (organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan tipe emulsi), serta menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF) dari lotion yang diformulasikan dengan variasi konsentrasi ekstrak sebesar 1 %, 3 %, 5 %. Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Penilaian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan nilai SPF dianalisis secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290–320 nm termasuk kategori UV-B. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun pucuk merah memiliki aktivitas antioksidan yang termasuk dalam kategori kuat Aktivitas antioksidan sediaan lotion tabir surya Formula 0, I, II, dan III menunjukkan nilai aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 yaitu 105,06 ppm (sedang), 72,50 ppm (kuat), 66,99 ppm (kuat) dan 64,77 ppm (kuat) . Seluruh formula lotion menunjukkan sifat fisik yang memenuhi syarat mutu kosmetik. Nilai SPF lotion meningkat seiring peningkatan konsentrasi ekstrak, dengan kategori proteksi yang bervariasi lotion ekstrak daun pucuk merah pada Formula 0, I, II dan III yaitu 6,537 (sedang), 7,359 (ekstra), 22,99 (ultra) dan 30,00 (ultra). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun pucuk merah dapat diformulasikan sebagai sediaan lotion yang kuat pada uji antioksidan dan memiliki nilai SPF yang ekstra dan ultra pada uji nilai SPF dengan spektrofotometer UV-Vis.