Latar Belakang: Stunting merupakan indikator yang menggambarkan kondisi sosial-ekonomi suatu negara dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kekurangan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas di masa depan. Jumlah anak stunting di Indonesia masih tinggi dan belum mencapai target nasional. Salah satu faktor risiko yang diduga menjadi penyebab stunting adalah kekurangan gizi dari ibu ke janin dalam kandungan akibat anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara riwayat anemia pada ibu hamil dengan prevalensi stunting pada anak di Pusat Kesehatan Pekauman. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain survei analitis dan pendekatan kohort retrospektif ini dilakukan pada 103 ibu yang memiliki balita berusia 2-5 tahun dengan teknik sampling acak. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan lembar observasi dan alat ukur mikrotis. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki riwayat anemia gestasional sebanyak 57 orang (55,3%), dan sebagian besar anak mengalami stunting sebanyak 63 anak (61,2%). Hasil analisis data menunjukkan nilai p = 0,000 dan OR 24,083. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara riwayat anemia pada ibu hamil dan insidensi stunting pada balita di Pusat Kesehatan Masyarakat Pekauman Banjarmasin. Pencegahan dapat dilakukan melalui minimal enam kunjungan antenatal care (ANC) dan kepatuhan terhadap suplementasi zat besi sebagai upaya promosi dan pencegahan untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Copyrights © 2025