Latar Belakang: Serumen prop adalah penumpukan kotoran telinga yang mengeras yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, vertigo, tinnitus, dan rasa penuh pada telinga. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi pendengaran dan memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi. Individu lanjut usia memiliki risiko lebih tinggi akibat perubahan fisiologi saluran telinga, seperti kekeringan dan menurunnya mekanisme pembersihan alami. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil pasien serumen prop di RSI Siti Rahmah pada tahun 2022 berdasarkan jenis kelamin, usia, manifestasi klinis, dan metode terapi yang digunakan. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien serumen prop di RSI Siti Rahmah tahun 2022. Sebanyak 96 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dianalisis dalam penelitian ini. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien berusia ≥60 tahun (34,4%), dan perempuan (52,1%) sedikit lebih banyak dibandingkan laki-laki (47,9%). Gejala klinis yang paling sering dilaporkan adalah rasa penuh di telinga (70,8%), diikuti nyeri (19,8%), vertigo (7,3%), dan tinnitus (2,1%). Terapi utama yang digunakan adalah irigasi telinga (86,5%), sementara agen serumenolitik digunakan pada 11,5% pasien, dan manual removal pada 2,1%. Kesimpulan: Pasien serumen prop di RSI Siti Rahmah didominasi oleh kelompok usia lanjut, dengan gejala utama berupa rasa penuh di telinga. Terapi irigasi telinga menjadi metode penanganan yang paling banyak digunakan sebagai terapi serumen prop di RSI Siti Rahmah pada tahun 2022. Penelitian ini menekankan pentingnya deteksi dini dan intervensi yang tepat untuk mencegah komplikasi terkait serumen prop.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025