Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Profile of Leptin Levels in Schizophrenic patients Receiving Antipsychotic Therapy in Prof. Dr. HB Saanin Hospital Padang Hasni, Dita; Sagala, Indah Cahya Aminta; Anissa, Mutiara; Eldrian, Febianne
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 31, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2020.031.02.7

Abstract

Weight-gain is one of the antipsychotic side effects, and it can increase the risk factor of metabolic syndrome. Several studies relate it to increase leptin levels. This research was conducted to determine the profile of leptin levels in schizophrenic patients who were receiving antipsychotic therapy at Prof. DR. HB Saanin Mental Hospital. The research was conducted from November 2019 to January 2020 on schizophrenic patients who were taking antipsychotic drugs. This research was conducted on 50 samples by using consecutive sampling techniques. Data analysis using univariate are presented in geometric mean and CI 95%. Moreover, a Comparison of leptin levels between groups was performed by T-test and one-way ANOVA. The average leptin level from 50 samples of schizophrenic patients was 5.12µg/ml (CI 95%=3.32-7.90). The highest average leptin level is from the 46-55 year age group which is 11.32µg/ml (CI 95% =5.24 - 24.42), female is  13.29µg/ml (CI 95%=5.84-30.26), BMI ≥30kg/m2  is 12.84µg/ml (CI 95%=4.31-38.23), subjects with above-average waist circumference is 5.54µg/ml ( CI 95%=3.45-8.90), and the atypical group of drugs is 6.08µg/ml (IK 95%=3.41-10.84). Increasing levels of leptin occur in schizophrenic patients who were 46-55 y.o, female BMI ≥30kg/m2, above-average waist circumference, and receiving atypical antipsychotics.
Gambaran Faktor Risiko Pasien Carcinoma Colorectal di Bagian Bedah Digestif RSI Siti Rahmah Padang Periode Januari – Desember 2018 Fadila, Assyifa; Efriza; Eldrian, Febianne
Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2022): SCIENA Volume I No 2, March 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.724 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i2.32

Abstract

Carcinoma colorectal adalah suatu keganasan dari sel epitel kolon dan rektum. Kejadian carcinoma colorectal di Amerika Serikat merupakan penyebab ketiga dari semua kematian akibat kanker. Carcinoma colorectal di Indonesia, jenis kanker ketiga terbanyak dengan jumlah kasus 292.600 penduduk. Banyak faktor risiko terjadinya carcinoma colorectal meliputi usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, riwayat penyakit, obesitas, konsumsi alkohol jangka lama, dan pola diet yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko pada pasien carcinoma colorectal di bagian bedah digestif RSI Siti Rahmah Padang periode Januari– Desember 2018. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Sampel pada penelitian ini ialah pasien carcinoma colorectal yang berobat ke bagian bedah digestif RSI Siti Rahmah Padang periode Januari – Desember 2018, dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian diperoleh dari catatan rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 70 orang. Hasil penelitian didapatkan jenis kelamin terbanyak pada jenis kelamin laki – laki dengan 40 orang (57,1%) carcinoma colorectal. Berdasarkan usia, kelompok usia baya (41 – 60 tahun) pasien carcinoma colorectal lebih tinggi yaitu 50,0%. Pasien dengan riwayat keluarga sebanyak 17,1%, riwayat polip kolon 21,4%, riwayat radang usus 37,1%, riwayat diabetes 5,7%. Mayoritas kasus ialah pasien datang dengan stadium III yaitu 50,0% dengan lokasi terbanyak didaerah rectum yaitu 67,1%.
Gambaran Faktor Risiko Individual terhadap Kejadian Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2020 Universitas Baiturrahmah Fikri Ramadhan, Muhammad; Eldrian, Febianne; Ashan, Haves
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.65

Abstract

Pendahuluan: Latar Belakang : Pandemi covid-19 menyebabkan pembelajaran dialihkan menjadi virtual sehingga penggunaan perangkat VDT sebagai salah satu fasilitas pembelajaran lebih intens dan bisa menyebabkan kejadian  computer vision syndrome. Faktor risiko individual adalah salah satu yang bisa menyebabkan kejadian CVS. Penelitian di Amerika menunjukkan 60% pria dan 65% wanita dilaporkan mengalami kejadian CVS. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran faktor risiko individual terhadap kejadian computer vision syndrome pada mahasiswa pendidikan dokter umum angkatan 2020 Universitas Baiturrahmah.Metode : Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan mata. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021 - Juli 2022. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Populasi terjangkau pada penelitian adalah mahasiswa fakultas kedokteran prodi pendidikan dokter angkatan 2020 di Universitas Baiturrahmah yang menggunakan komputer, laptop ataupun perangkat VDT yang lainnya sebanyak 60 sampel dengan teknik quota sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi IBM 25.0.Hasil :  Status terbanyak adalah mengalami CVS yaitu 37 orang (61,7%), gejala CVS terbanyak adalah mata berair dan sakit kepala yaitu masing-masing 41 orang (68,3%), responden yang mengalami CVS terbanyak dengan jenis kelamin perempuan yaitu 30 orang (50,0%) dengan durasi menatap VDT > 2 jam yaitu 35 orang (58,3%) dengan durasi istirahat > 15 menit yaitu 21 orang (35,0%) dengan menggunakan kacamata yaitu 20 orang (33,3%) dengan tidak menggunakan softlens yaitu 34 orang (56,7%) dan dengan jarak antara mata dengan pusat layar < 50 cm yaitu 25 orang (41,7%).Kesimpulan : Responden yang mengalami CVS terbanyak dengan jenis kelamin perempuan dengan durasi menatap VDT > 2 jam dan durasi istirahat > 15 menit dengan menggunakan kacamata dan tidak menggunakan softlens serta dengan jarak antara mata dengan pusat layar < 50 cm.
Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Eldrian, Febianne; Karinda, Merlin; Setianto, Rony; Dewi, Belinda Arbitya; Gusmira, Yuni Handayani
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 9, No 1 (2023): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Pertama 2023
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jmk.v9i1.1366

Abstract

Masalah stunting di Kota Bandung merupakan perioritas, karena kejadian stunting di Kota Bandung merupakan salah satu yang tertinggi di Jawa Barat yaitu sebesar 6,63%. Tingginya kejadian stunting di sebabkan oleh tingkat asupan gizi.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Cipadung Kota Bandung pada bulan Januari-Maret 2022. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu ibu yanng memiliki balita usia 24-59 bulan. Jumlah sampel sebanyak 108 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Instrument yang dipakai adalah kuesioner. Pengujian yang dipakai ialah uji chi square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar balita mengalami stunting (63%), tidak memiliki riwayat diare (58,3%), tidak memiliki Riwayat cacingan (66,7%), dan lebih dari setengah balita tidak memiliki riwayat ISPA (53,7%). Varibel yang berhubungan signifikan adalah riwayat diare (p=0,018, POR=2,8), riwayat ISPA(p=0,005, POR=3,4), dan riwayat cacingan(p=0,009, POR=3,2). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penyakit infeksi yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah riwayat diare, riwayat ISPA dan riwayat cacingan. Disarankan kepada ibu yang memiliki bayi untuk rutin melakukan posyandu agar dapat memantau tumbuh kembang anaknya
Penyuluhan dan Skrining Tuberkulosis pada Anak di Panti Asuhan Ashabil Rayan Zeffira, Laura; Handayani, Kurnia Maidarmi; Eldrian, Febianne; Amonica, Mutiara
Abdika Sciena Vol 3 No 1 (2025): JURABDIKES Volume 3 No 1, Juni 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v3i1.235

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global. Penyakit ini dapat ditemukan di semua usia termasuk anak. Indonesia menduduki peringkat kedua kasus TB terbanyak di dunia dengan perkiraan  1.060.000 kasus TB, dan sebanyak 110.881 kasus anak usia < 15 th pada tahun 2022. Kegiatan skrining sangat berguna untuk mendeteksi kasus TB secara dini serta mengurangi masalah penularan infeksi TB. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mendeteksi penularan TB anak terutama di wilayah panti asuhan Ashabil Rayan dengan sasaran seluruh anak yang bertempat tinggal di panti asuhan ashabil rayan dengan usia 5-14 tahun. Mengingat tingginya resiko penularan TB pada anak di asrama,  maka dilakukanlah penyuluhan serta skrining TB pada anak di wilayah panti asuhan Ashabil Rayan agar penyakit tuberkulosis dapat terdeteksi dan teratasi sejak dini.
Analisis Hubungan Tingkat Risiko Jatuh Dan Faktor-Faktor Risiko Jatuh Pasien-Lansia Di Puskesmas Kota-Padang Setiawati, Erdanela; Eldrian, Febianne; Rosmaini; Ilham, Muhammad Arif
Scientific Journal Vol. 4 No. 3 (2025): SCIENA Volume IV No 3, May 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i3.206

Abstract

Pendahuluan: Populasi lansia terus meningkat. Proses degeneratif pada lansia menyebabkan lansia berisiko untuk jatuh. Banyak faktor-risiko-jatuh lansia seperti faktor-intrinsik (usia, riwayat-jatuh dan-sebagainya), faktor-ekstrinsik (lingkungan seperti lantai-licin, pencahayaan-kurang dan-sebagainya). Untuk mencegah lansia jatuh, perlu diidentifikasi faktor-risiko dan tingkat-risiko-jatuh lansia. Tujuan-penelitian: mengidentifikasi faktor-faktor risiko-jatuh, mengetahui tingkat-risiko-jatuh, dan menganalisis hubungan faktor-risiko dan tingkat-risiko-jatuh pasien-lansia di Puskesmas-Lubuk-Kilangan Padang. Metode: Penelitian-analitik-kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional, menggunakan data-primer dan data-sekunder, dilakukan pada bulan April-Desember 2024. Sampel adalah pasien-lansia di Puskesmas-Lubuk-Kilangan Kota-Padang, dan dengan kriteria inklusi dan eksklusi, diperoleh besar sampel 90 pasien-lansia. Instrumen penelitian adalah Morse-Fall-Scale. Analisis data univariat disajikan dalam bentuk distribusi-frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan Odds-Ratio (OR). Hasil: faktor-faktor-risiko-jatuh yang dimiliki pasien-lansia, berurutan sebagai berikut: terbanyak memiliki faktor-risiko diagnosis-sekunder 68 lansia (75.6%), diikuti gaya-berjalan atau cara-berpindah yang tidak-normal 29 lansia (32.2%), menggunakan alat-bantu-jalan 9 lansia (10.0%), memiliki riwayat-jatuh 8 lansia (8.9%), ada terapi-intravena 1 lansia (1.1%), terakhir  status-mental-dengan-keterbatasan 1 lansia (1.1%). Mayoritas pasien-lansia memiliki tingkat-risiko-jatuh adalah tidak-ada-risiko 62 lansia (68,9%), risiko-rendah 22 orang (24,4%) dan risiko-tinggi 6 orang (6.7%). Hubungan faktor-risiko dengan tingkat-risiko-jatuh. Ada 2 faktor-risiko yang berhubungan dan kekuatan hubungannya sebagai berikut:  1) Riwayat-Jatuh dengan  p-value=0.000 dan OR=4.000;  2) Gaya-Berjalan/Cara-Berpindah dengan p-value=0.012 dan OR=12.500. Ada 4 faktor-risiko yang tidak berhubungan yaitu : 1) Diagnosis-Sekunder dengan p-value=0.330, 2) Alat-Bantu-Jalan dengan p-value=0.108,  3) Terapi-Intravena dengan p-value=1.000, 4) Status-Mental p-value=0.067. Kesimpulan: Kami menemukan faktor-risiko-jatuh terbanyak pasien-lansia di Puskesmas-Lubuk-Kilangan-Padang adalah diagnosis-sekunder. Tingkat-risiko terbanyak adalah tidak-ada-risiko. Analisis hubungan faktor-risiko dengan tingkat-risiko-jatuh: dua berhubungan (Riwayat-Jatuh dan Gaya-Berjalan/Cara-Berpindah), empat tidak berhubungan (Diagnosis-Sekunder, Alat-Bantu-Jalan, Terapi-Intravena, dan Status-Mental).
Profil Pasien Serumen Prop di RSI Siti Rahmah pada Tahun 2022 Triola, Seres; Saputra, Andika; Ashan, Haves; Eldrian, Febianne
Scientific Journal Vol. 4 No. 4 (2025): SCIENA Volume IV No 4, July 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i4.253

Abstract

Latar Belakang: Serumen prop adalah penumpukan kotoran telinga yang mengeras yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, vertigo, tinnitus, dan rasa penuh pada telinga. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi pendengaran dan memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi. Individu lanjut usia memiliki risiko lebih tinggi akibat perubahan fisiologi saluran telinga, seperti kekeringan dan menurunnya mekanisme pembersihan alami. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil pasien serumen prop di RSI Siti Rahmah pada tahun 2022 berdasarkan jenis kelamin, usia, manifestasi klinis, dan metode terapi yang digunakan. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien serumen prop di RSI Siti Rahmah tahun 2022. Sebanyak 96 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dianalisis dalam penelitian ini. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien berusia ≥60 tahun (34,4%), dan perempuan (52,1%) sedikit lebih banyak dibandingkan laki-laki (47,9%). Gejala klinis yang paling sering dilaporkan adalah rasa penuh di telinga (70,8%), diikuti nyeri (19,8%), vertigo (7,3%), dan tinnitus (2,1%). Terapi utama yang digunakan adalah irigasi telinga (86,5%), sementara agen serumenolitik digunakan pada 11,5% pasien, dan manual removal pada 2,1%. Kesimpulan: Pasien serumen prop di RSI Siti Rahmah didominasi oleh kelompok usia lanjut, dengan gejala utama berupa rasa penuh di telinga. Terapi irigasi telinga menjadi metode penanganan yang paling banyak digunakan sebagai terapi serumen prop di RSI Siti Rahmah pada tahun 2022. Penelitian ini menekankan pentingnya deteksi dini dan intervensi yang tepat untuk mencegah komplikasi terkait serumen prop.
Improving The Skills Of Mothers In Rural Areas In Accelerating The Development Of Motor Skills In Early Childhood Eldrian, Febianne; Gusmira, Yuni Handayani; Ma’arif, Mashdarul; Lestari, Dhina Lydia; Amellia, Ade Yuli
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 1 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i1.575

Abstract

For five days the author/servant carried out adpatas, took care of administration in the village, and made introductions to local residents until the author decided to provide education on how to accelerate children's motoric growth in rural areas for every mother and prospective mother in Batu Kembang village. The result in this article show 1. The writer/servant discovered this problem because he read literature related to health and then related it to fellow servants and the surrounding community and it turns out the problem is suitable because there are still many mothers and prospective mothers in Batu Kambing village who don't know how to accelerate motor development in early childhood. . 2). This service is carried out for one month with a general description of activities, namely adaptation, completing administrative matters, and discussions with the local community in the first week. Conduct theoretical education in the second week. Practice gross motor and fine motor skills in the third and fourth weeks. 3). Education theoretically includes 4 materials, namely understanding motor skills, the function of motor development in early childhood, how to accelerate motor development in early childhood, and how to overcome hampered motor development at an early age. 4). Gross motor practices include running around, gobak sodor, throwing a ball, and children being involved in household work. Fine motor practice includes playing with crayons, cutting, and putting together puzzles.
ANALYSIS OF NUTRITIONAL STATUS, IMMUNIZATION AND CHARACTERISTICS OF CHILDHOOD TUBERCULOSIS PATIENTS IN REGIONAL HEALTH CENTER Gusmira, Yuni Handayani; Eldrian, Febianne; Ma’arif, Mashdarul; Ajisman, Ruhsyahadati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23724

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keadaan gizi, riwayat imunisasi, dan gambaran pasien tuberkulosis anak. Penelitian deskriptif dengan menggunakan cross-sectional design adalah metodologi yang digunakan. Semua pengunjung rumah sakit termasuk dalam populasi penelitian. Seratus orang menjadi sampel penelitian. Berdasarkan jumlah sampel keseluruhan, data dikumpulkan dari pasien anak yang mengunjungi rumah sakit tertentu. Program aplikasi untuk pengolahan data digunakan untuk memproses data. Format tabel, teks, dan narasi digunakan untuk menampilkan data. Setelah itu, analisis univariat dilakukan untuk menganalisisnya. Mayoritas distribusi usia anak (30%) ditemukan pada usia antara 5 dan 15 tahun. Kesimpulan ini didukung oleh temuan penelitian. Sebanyak 50% dari populasi adalah perempuan dan 50% laki-laki. Berdasarkan status gizi anak, terdapat empat kategori: status gizi buruk (48%), cukup (43%), kurang (8%), dan baik (1%). Terdapat dua kelompok anak: mereka yang menerima imunisasi BCG (56%) dan mereka yang tidak menerima imunisasi BCG (44%).
Upaya Meningkatkan Keberhasilan Menyusui Pada Ibu dan Teknik Pemberian MP-ASI Pada Anak Sebagai Langkah Awal Pencegahan Stunting Zeffira, Laura; Lestari, Dhyna L; Gusmira, Yuni Handayani; Eldrian, Febianne
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1583

Abstract

Memberikan ASI secara langsung dari ibu kepada bayi merupakan salah satu strategi yang efektif dan murah dalam upaya menurunkan angka kejadian stunting pada anak. Namun, di lapangan masih banyak ditemui kesalahan teknik menyusui yang berdampak kurang optimalnya manfaat yang diperoleh oleh bayi. Posisi dan perlekatan yang tidak benar juga berdampak kepada ibu yang sering merasakan sakit saat menyusui hingga stress yang membuat proses pemberian ASI secara langsung menjadi terhenti sebelum waktunya. Disamping itu, pemberian MP-ASI sebagai program lanjutan mulai usia anak 6 bulan juga sangat penting dalam mendukung nutrisi seorang anak. Pemilihan bahan makanan, porsi dan jadwal pemberian makan merupakan factor yang dapat mendukung kesuksesan dalam proses pemberian nutrisi.Oleh sebab itu, melalui kegiatan ini akan dilakukan hands on education kepada ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki anak balita di Kelurahan Koto Katiak Padang Panjang mengenai teknik menyusui yang benar, tips menghadapi masalah yang sering timbul dalam proses menyusui, serta prinsip pembuatan dan cara pemberian MPASI yang benar. Hasil kegiatan ini diperoleh pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan cukup baik, sehingga diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses pemberian nutrisi pada anak. Kata Kunci: teknik menyusui, ASI, MP ASI, stunting