Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan decoding dan pemahaman kata anak tunarungu melalui pengajaran pemahaman tulisan dan pengolahan kosa kata. Penelitian dilakukan pada tiga subyek tunarungu di SLB Bhakti Luhur Malang dengan desain eksperimen kuantitatif A-B-A-B. Penelitian dilakukan selama 21 sesi, termasuk fase baseline dan intervensi. Data dikumpulkan melalui tes dan observasi, kemudian dianalisis dengan analisis kondisi dan antar kondisi serta pendekatan multiple baseline cross variables. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode SAS berbasis multimodalitas secara konsisten meningkatkan kemampuan decoding dan pemahaman makna kata pada ketiga subyek tunarungu. Selanjutnya analisis multiple baseline cross variables mengungkapkan bahwa meskipun kedua kemampuan tersebut meningkat selama intervensi, hubungan antara peningkatan kemampuan decoding dan pemahaman makna kata tidak selalu linear pada setiap subyek dan fase. Ini menandakan bahwa kemajuan dalam decoding belum tentu diikuti oleh kemajuan yang proporsional dalam pemahaman makna kata, dan sebaliknya. Oleh karena itu, intervensi perlu mempertimbangkan dinamika kedua variabel secara terpisah sekaligus untuk mencapai hasil yang optimal.
Copyrights © 2025